Bola.com, Rio de Janeiro - Lagu Indonesia Raya berkumandang di Riocentrio, Rio de Janeiro, Brasil, tepat setelah pergantian hari dari tanggal 17 ke 18 Agustus, setelah pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih emas pada Olimpiade Rio 2016.
Owi/Butet mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua gim langsung, 21-14 dan 21-12. Medali emas ini jadi kado paling indah bagi masyakarat Indonesia yang merayakan HUT Kemerdekaan ke-71.
Ada satu momen menarik sesuai Owi/Butet menerima medali di podium. Pasangan gandang campuran nomor satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China, Senin (15/8/2016). Zhang Nan/Zhao Yunlei terlihat dingin seusai pengalungan medali.
Baca Juga
Berbeda dengan pasangan Malaysia yang dikalahkan di final yang terlihat santai. Bagi Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pertarungan melawan Owi/Butet cukup berat. Mereka kewalahan semenjak gim pertama.
Seusai Owi/Butet berada di podium juara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Owi lebih dulu memberi isyarat keada Goh Liu Ying untuk naik ke podium peraih emas. Goh dan Chan langsung menyambut ajakan Owi.
Setelah acara sesi foto bersama, pasangan Indonesia dan Malaysia saling berpelukan dengan hangat. Sementara, pasangan China turun dari podium lebih cepat tanpa bersalaman dengan pasangan Indonesia dan Malaysia.
Saat pertandingan berlangsung, suporter Indonesia dan Malaysia memang bersaing lewat aksi dukungan mereka. Menjelang akhir gim kedua, setelah Owi/Butet unggul 18-12, pendukung Malaysia terdiam.
Pendukung Indonesia yang mayoritas berasal dari ofisial kontingen semakin bersorak setelah Owi/Butet memastikan kemenangan dengan angka 21-12. Kendati begitu, pasangan Malaysia tetap mendapat apresiasi dari para pendukung.
"Saya dan Owi masih tidak percaya mendapat medali emas, kami bersyukur. Kami berterima kasih kepada seluruh masyakarat Indonesia yang mendoakan," kata Butet dalam sesi wawancara setelah pertandingan.
Pencapaian Owi/Butet melanjutkan tradisi emas dari cabang bulutangkis di Olimpiade. Terakhir, Indonesia meraih emas lewat Hendra Setiawan/Markis Kido pada Olimpiade Beijing 2008. (Wiwig Prayugi)