Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dua gim langsung 21-14 dan 21-12. (Reuters/Marcelo Del Pozo)
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying frustasi karena permainannya tidak berkembang saat melawan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada partai final di Riocentrio, Rabu (17/8/2016) WIB. (AFP/Ben Stansall)
Ekspresi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sesaat setelah memastikan kemenangan atas Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dalam final ganda campuran bulutangkis Olimpiade Rio 2016, (17/8/2016). (AFP/Ben Stansall)
Tontowi Ahmad bersujud syukur dan Liliyana Natsir berteriak kegirangan setelah mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada partai final ganda campuran bulutangkis Olimpiade Rio 2016 di Riocentrio, Rabu (17/8/2016) WIB. (Reuters/Mike Blake)
Pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengukir rekor baru pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka menjadi ganda campuran pertama Merah Putih yang merebut medali emas. (Reuters/Mike Blake)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menghampiri pelatihnya, Richard Mainaky, setelah merebut emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. (Reuters/Mike Blake)
Selain menjadi yang pertama dari nomor ganda campuran, medali emas Tontowi/Liliyana menjadi yang ketujuh buat Indonesia sepanjang keikutsertaan dalam Olimpiade. (Reuters/Mike Blake)
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir saat memberikan hormat kepada sang Merah Putih serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setelah meraih emas ganda campuran bulutangkis Olimpiade Rio 2016. (Reuters/Mike Blake)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (tengah) berpose bersama peraih perak, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (kiri), dan peraih perunggu, Zhang Nan/Zhao Yunlei. (Reuters/Mike Blake)