Bola.com, Surabaya - Setelah didesak ribuan Bonek, pemilik 10 persen saham PT Persebaya Indonesia, Cholid Ghoromah akhirnya menyerahkan seluruh sahamnya ke Koperasi Surya Abadi, koperasi yang dimiliki 20 klub internal Persebaya.
Menepinya Cholid disebut-sebut membuka peluang merger antara Persebaya dengan Bhayangkara SU. Cholid yang datang sebagai Direktur Utama PT PI adalah orang yang menolak terjadinya merger antara kedua tim saat dilakukan mediasi oleh Polda Jatim dan perwakilan PSSI beberapa waktu lalu.
Pada saat itu, Cholid menolak merger lantaran tidak menerima syarat untuk mengganti logo dan nama yang diajukan oleh Gede Widiade selaku CEO Bhayangkara SU saat itu. Bagi Cholid, syarat tersebut mustahil ia terima karena nama Persebaya dan logonya tidak bisa diganti maupun ditambahi.
Baca Juga
Meski kini Cholid telah menepi, kans untuk merger antara Persebaya dengan Bhayangkara SU tipis. Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PT PI Ram Surahman. Ia menyatakan, setelah pertemuan di Polda Jatim itu gagal menghasilkan kesepakatan, peluang untuk merger sudah tertutup.
"Apalagi Polda Jatim sebagai kepanjangan tangan Polri di wilayah Jatim saat ini sudah menangani BSU. Jadi mereka sudah punya mainan sendiri," tutur Ram.
Situasi semakin tidak memungkinkan setelah PT PI menemukan calon investor baru yang akan membeli dan mengambil alih sejumlah saham PT PI setelah ada kepastian dari Exco PSSI bahwa Persebaya bisa berkompetisi lagi. Terlepas nanti Persebaya berkompetisi di level Divisi Utama atau Liga Nusantara, dalam kondisi seperti sekarang ini, posisi tawar masing-masing klub sama kuat.
Berbeda dengan saat terjadi mediasi di Polda Jatim lalu. Kala itu, Bhayangkara SU lebih kuat karena memiliki legalitas sebagai anggota sah PSSI, sementara eksistensi Persebaya di bawah naungan PT PI saat itu tidak diakui oleh PSSI.
Hal ini semakin dipertegas oleh manajer Bhayangkara SU Ibnu Isticha. Polisi berpangkat Kombespol itu menyatakan, bahwa Bhayangkara SU sudah berbeda dengan Persebaya alias berdiri sendiri.
Pernyataan pria yang memiliki kedekatan dengan sejumlah petinggi PT PI itu bisa jadi mengisyaratkan bahwa Bhayangkara Surabaya United tidak mungkin merger dengan Persebaya.