Bola.com, Rio da Janeiro - Partai puncak cabang sepak bola Olmpiade Rio 2016 menghadirkan dua tim besar, Brasil versus Jerman. Duel mereka di Stadion Maracana, Rio da Janeiro, Sabtu (20/8/2016) atau Minggu (21/8/2016) dini hari WIB, menjadi bentrok ideal. Ragam sisi memperlihatkan status tersebut.
Secara istimewa, laga final kali ini sangat berarti bagi kedua tim. Maklum, mereka sama-sama mengejar impian meraih medali emas pertama dalam sejarah partisipasi pada cabang sepak bola.
Prestasi tertinggi Brasil adalah medali perak, yang didapat pada tiga Olimpiade, yakni 1984 (Los Angeles), 1988 (Seoul) dan 2012 (London). Sedangkan Jerman memiliki fase tertinggi, yakni raihan medali perunggu Olimpiade 1964 (Tokyo) dan 1988 (Seoul).
Tak heran, banyak pihak berharap pertempuran kedua tim pada laga 'puncak' Olimpiade Rio 2016, berjalan seru dan ketat. Bagi tuan rumah, momentum final kali ini bisa menjadi ajang balas dendam terhadap apa yang telah dilakukan Jerman pada Piala Dunia 2014 lalu. Kala itu, Tim Samba dibekap dengan skor telak 1-7 pada babak semi final.
Jerman juga kembali dengan ambisi mengulangi prestasi dua tahun silam, saat tim senior mereka menjadi jawara Piala Dunia 2014. "Kami tak ingin mengendurkan permainan. Rekan-rekanku sudah tak sabar ingin pulang dengan kalungan medali emas. Brasil favorit, tapi kami akan tampil tanpa beban," komentar Lars Bender, Kapten Timnas Jerman, seperti dirilis Kicker.de, Jumat (19/8/2016).
Ucapan tersebut merujuk pada permainan Jerman yang tak akan memperlambat permainan. Setidaknya ada dua sosok yang bakal menjadi perhatian, yakni Serge Gnabry dan Nils Petersen. Duo ini bisa saja tak merumput secara bersamaan, tapi punya level ketajaman yang sama.
Buktinya, mereka bertengger di puncak daftar top skorer sementara dengan koleksi masing-masing 6 gol. Corak permainan berbeda, membuat keduanya saling mengisi jika turun bersama, ataupun mengganti peran yang sama andai berstatus datang dari bangku cadangan.
Duo penyerang Jerman tersebut menjadi fenomena, setidaknya bagi negara mereka. Maklum, tak ada dalam sejarah ada dua bomber Der Panzer yang sama-sama bertengger di puncak daftar pencetak gol pada event Olimpiade.
Komposisi Tridente Jerman
Pelatih Jerman, Horst Hrubesch mengaku gembira dengan ketajaman para pemainnya, terutama Gnabry, Petersen dan Max Meyer. "Mereka simbol dari ambisi kami untuk pulang dengan kemenangan. Sekarang tinggal selangkah lagi, dan kami punya modal bagus untuk menekan mental Brasil," tegasnya.
Ucapan sang arsitek tim 'tamu' patut diwaspadai kubu Brasil. Komposisi Gnabry, Max Meyer dan Julian Brandt, bisa menimbulkan marabahaya dari second line. Dorongan trio tersebut untuk melayakni bomber Davie Selke, juga tak bisa dianggap enteng.
Reputasi lini pertahanan Brasil bakal tertuju pada Douglas Santos dan Zeca, yang sepertinya bakal bekerja sangat keras menghalau setiap serangan sayap Jerman. Beruntung Brasil punya Thiago Maia dan Rafinha, yang bisa saja mengisi slot gelandang bertahan.
Neymar Jadi Kunci
Terlepas dari hasrat tinggi Jerman, Brasil bukan tanpa modal. Sosok Neymar bakal menjadi sentral. Kegagalan membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia 2014, menjadi motivasi tersendiri. Selain itu, Neymar juga tak ingin pengalaman pahit empat tahun silam di Olimpiade London 2012, terulang. Empat tahun lalu, Neymar dkk takluk di tangan Meksiko dengan skor 1-2, pada laga puncak di Stadion Wembley (11/8/2012).
Kini Neymar berstatus pemain senior, sekaligus kapten, yang memiliki peran penting. "Tim tak ingin terpeleset dan terlena dengan kemenangan besar di babak semi final. Saya pikir kami memang layak mendapatkan itu. Kini, konsentrasi tertuju pada Jerman, karena mereka-lah lawan sesungguhnya, dan itu tak mudah," sebut bomber asal klub Barcelona tersebut.
Ancaman striker berisia 24 tahun tersebut tak hanya bermodal kemenangan 6-0 atas Honduras pada fase empat besar. Armada tuan rumah sedang memiliki deretan pemain depan yang sedang on fire.
Selain Neymar, di sana juga ada Gabriel Barbosa, Gabriel Jesus dan Luan. Kuartet tersebut dianggap menjadi jantung penyerangan ke kubu lawan. Pelatih Rogério Micale berharap anak asuhnya tak besar kepala, dan tak menurunkan intensitas serangan.
"Sekarang tinggal menjaga konsistensi, juga lebih mencari celah kreasi. Jerman punya segalanya, dan itu akan menyulitkan aliran bola pasukanku. Namun saya optimis bisa menaklukkan Jerman, dan menutup pesta Olimpiade dengan medali emas dari cabang paling bergengsi ini" tutur Micale, di Sambafoot.
Road to Final
Road To Final
BRASIL
5/8/2016 Brasil 0-0 Afsel
8/8/2016 Brasil 0-0 Irak
11/8/2016 Denmark 0-4 Brasil
14/8/2016 Brasil 2-0 Kolombia
17/8/2016 Brasil 6-0 Honduras
JERMAN
5/8/2016 Meksiko 2-2 Jerman
8/8/2016 Jerman 3-3 Korsel
11/8/2016 Jerman 10-0 Fiji
13/8/2016 Portugal 0-4 Jerman
18/8/2016 Nigeria 0-2 Jerman
Prakiraan pemain
Brasil (4-2-3-1): Weverton; Zeca, Marquinhos, Caio, Santos; Walace, Augusto; Gabriel, Gabriel Jesus; Luan, Neymar
Jerman (4-2-3-1): Horn; Toljan, Ginter, Sule, Klostermann; L. Bender, S. Bender; Brandt, Meyer, Gnabry; Selke
Sumber: Berbagai sumber