Bola.com, Rio de Janiero - Perenang Amerika Serikat, Ryan Lochte, akhirnya buka suara mengenai tindakannya memberi keterangan palsu kepada kepolisian Brasil. Melalui akun media sosial, Lochte mengakui telah berbuat salah.
"Saya meminta maaf atas perilaku pada akhir pekan lalu. Saya tidak berhati-hati dan jujur soal bagaimana menggambarkan peristiwa yang saya dan teman-teman alami. Saya hanya berusaha mengambil sudut pandang bahwa banyak atlet ingin memenuhi impian tampil di Olimpiade," tulis Lochte.
Baca Juga
Lochte memberikan pernyataan ini setelah mengetahui tiga rekannya, Gunnar Bentz, Jack Conger, dan Jimmy Feigen diperbolehkan meninggalkan Brasil setelah sebelumnya paspor mereka sempat ditahan. Khusus Feigen, dia bahkan menyumbangkan 11.000 dolar AS kepada badan amal setempat sebagai bentuk permintaan maaf.
Isu mengenai keamanan di Brasil, khususnya pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 semakin berkembang ke arah negatif setelah Lochte dan kawan-kawan diberitakan mengalami perampokan pada Sabtu (13/8/2016).
Lochte dan Feigen kemudian sempat diminati keterangan soal kejadian tersebut. Mereka mengaku, taksi yang ditumpanginya diberhentikan beberapa orang berseragam polisi yang kemudian menondongkan pistol dan merampok barang-barang, termasuk medali dan uang.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pengadilan Brasil menemukan beberapa kejanggalan dari cerita Lochte. Salah satu kejanggalan soal bedanya keterangan pelapor saat kembali ke perkampungan atlet dengan bukti kamera pengawas (CCTV).
Bahkan, Lochte bersama rekan-rekannya terlihat tidak trauma atas kejadian yang telah dialaminya. Dalam kamera pengawas, mereka kembali ke tempat menginap justru dalam kondisi gembira.
Padahal dalam kejadian sesungguhnya, Lochte dan teman-temannya melakukan tindakan tidak terpuji dengan merusak fasilitas di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Mereka lalu ditahan oleh dua petugas keamanan untuk dimintai ganti rugi atas perusakan tersebut.
Sumber: NBC