Bola.com, Rio de Janeiro - Diiringi cerita momen-momen spesial, hujan, musik Samba, Super Mario Bros, kembang api, dan Karnaval, Olimpiade Rio de Janeiro 2016 resmi ditutup di Stadion Maracana, Minggu (21/8/2016) waktu setempat atau Senin (22/8/2016) pagi WIB.
Olimpiade Rio resmi ditutup oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach. Meskipun ada beberapa beberapa masalah seperti kasus doping yang mengguncang kontingen Rusia, isu keamanan, hingga beberapa jadwal yang mundur, Olimpiade Rio bisa dibilang berjalan sukses. Banyak momen-momen menarik yang layak dicatat dalam sejarah.
Baca Juga
Upacara penutupan dimulai dengan hitung mundur akhir Olimpiade yang ditunjukkan melalui jam yang terpampang di layar lebar. Setelah itu, para penari berbakat tampil untuk membuat konfigurasi berbagai landmark di Brasil. Anak-anak dari berbagai negara bagian di Brasil kemudian bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Brasil.
Sembari diiringi suara nyanyian tersebut, para atlet memasuki stadion. Jumlahnya memang tidak sebanyak saat upacara pembukaan karena sebagian atlet sudah pulang ke negara masing-masing, termasuk kontingen Indonesia. Kemunculan para atlet itu ditutup dengan pesta kembang api yang membuat Stadion Maracana seolah menyala.
Pihak penyelenggara juga memutar video dan foto-foto momen menarik sepanjang Olimpiade di layar-layar raksasa, antara lain penalti Neymar dan Usain Bolt saat memenangi triple-triple di Olimpiade Rio. Tampilan foto-foto tersebut mendapat sambutan meriah dari para atlet yang memenuhi Stadion Maracana.
Sebagai simbol berakhirnya event di Rio de Janeiro, bendera Olimpiade pun diserahkan ke delegasi Jepang, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, tepatnya di Tokyo. Salah satu momen paling mengundang perhatian dalam prosesi serah terima ini adalah saat Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, muncul di Maracana dengan mengenakan kostum Mario Bros, lengkap dengan membawa bola berwarna merah.
Kemunculan Abe dengan cara yang unik tersebut dianggap sebagai isyarat Olimpiade Tokyo 2020 bakal menyuguhkan sensasi berbeda dibanding di Rio de Janeiro. Apakah Olimpiade Tokyo bakal lebih spektakuler? Jawabannya bisa dibuktikan di Tokyo empat tahun mendatang.
Selamat tinggal Rio de Janeiro, sampai jumpa di Tokyo!