Bola.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi keberhasilan kontingen Indonesia menyabet satu medali emas dan dua medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Demi meraih prestasi yang lebih baik pada olimpiade-olimpiade berikutnya, Jokowi menginstruksikan supaya Menpora memprioritaskan cabang-cabang olahraga berprestasi yang berpotensi menyumbangkan medali.
Pesan tersebut disampaikan Jokowi ketika menerima para pahlawan olahraga Indonesia, yaitu peraih medali emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, serta dua penyumbang medali perak, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Baca Juga
"Pertama-tama saya atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perjuangan seluruh atlet di Olimpiade Rio. Hasil yang dicapai adalah hasil yang maksimal. Di London 2012, kita meraih satu perak dan satu perunggu, sekarang kita mendapat satu emas, dua perak," ucap Jokowi, seperti dilansir Liputan6.
Sepanjang sejarah keikutserataan Indonesia di ajang Olimpiade, tepatnya sejak Barcelona pada 1992, hanya tiga cabang yang mampu menyumbang medali. Panahan yang membuka pundi-pundi medali Indonesia dengan menyabet perak pada Olimpiade 1988. Adapun medali lainnya datang dari cabang bulutangkis dan angkat besi.
Kontribusi terbesar diberikan oleh cabang bulutangkis yang menyumbangkan tujuh medali emas. Sedangkan pencapaian tertinggi cabang angkat besi adalah medali perak.
Melihat rekam jejak itulah Jokowi meminta Menpora, yang turut hadir mendampingi para atlet, untuk memprioritaskan cabang-cabang berprestasi.
"Semua ini adalah sebuah perjalanan kerja keras dari cabang olahraga yang ada. Bukan sesuatu yang instan. Tadi saya sudah memerintahkan kepada Menpora untuk fokus dan memberikan prioritas pada cabang olahraga yang sudah kelihatan prestasinya," ujar Jokowi.
"Kalau ini kita lakukan saya yakin emas-emas yang lain bisa didapatkan. Fokus di cabang yang memungkinkan kita mendapatkan medali," ujar Jokowi.