Bola.com, Jakarta - Sebelum turun di Olimpiade Rio 2016, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sempat diragukan bisa tampil bagus. Pasalnya, sepanjang tahun 2016 prestasi Tontowi/Liliyana biasa-biasa saja, bahkan penampilan mereka dinilai tengah menurun.
Baca Juga
Ganda campuran terbaik Indonesia itu hanya meraih satu gelar juara, yaitu turnamen Maalaysia Terbuka Super Series Premier. Pada sejumlah turnamen sebelum Olimpiade Rio 2016, mereka gagal dan beberapa kali kalah di babak awal.
Namun segalanya berubah saat mereka berlaga di Rio. Lalu apa resep mereka hingga meraih sukses di Rio? Liliyana membuka kunci keberhasilannya bersama Tontowi.
"Saya berusaha menekan ego dalam diri. Selama ini mungkin saya merasa kesal kalau Tontowi melakukan kesalahan. Memang kami tidak sampai berselisih di lapangan. Tapi hal ini yang membuat permainan kami menjadi kurang kompak dan tidak maksimal. Lawan kemudian memanfaatkan hal ini," beber Butet, sapaan akrab Liliyana.
Hal ini yang diubah oleh Butet. Saat tampil di Rio, ia berusaha lebih tenang, menerima jika Tontowi melakukan kesalahan dan berusaha segera melupakan.
"Tidak hanya saya yang ingin menang. Tontowi juga pasti ingin menang, tidak mungkin dia bermain untuk kalah. Alasan itu yang membuat saya berusaha tetap tenang dan menyemangati dia kalau melakukan kesalahan. Dampaknya di lapangan permainan kami jadi maksimal dan lawan mungkin kaget melihatnya," lanjut perempuan berusia 30 tahun itu.
Tak hanya saat bertanding. Saat persiapan Butet juga mengaku berusaha mengalahkan ego dalam dirinya.
"Sebagai pemain yang sudah senior, saya sering dilanda rasa jenuh. Kalau sudah begitu saya minta pelatih untuk menurunkan intensitas latihan. Tapi dalam persiapan ke Olimpiade, saya ikuti semua program dari pelatih. Apa yang diberikan pelatih, seberat apapun latihannya, saya jalani semua," kata peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Nova Widianto ini.
Hasil dari latihan dan persiapan tersebut berakhir manis. Tontowi/Liliyana tampil solid dan tak pernah kehilangan gim dalam perjalanan menuju gelar juara Olimpiade Rio 2016.