Bola.com, Jakarta - Keputusan Alfred Riedl untuk memanggil pemain-pemain muda dalam seleksi Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016 dan memarkir pemain-pemain yang lebih senior beberapa waktu lalu merupakan keputusan yang berani.
Pasalnya, dengan waktu tak banyak Alfred berani membawa amunisi-amunisi yang masih minim jam terbang di kancah sepak bola internasional. Meski demikian, keputusan itu sangat baik demi regenerasi sepak bola nasional di masa depan.
Baca Juga
Akan tetapi, permainan dari pesebak bola tua tidak boleh dipandang sebelah mata. Di Inggris misalnya. Tiga gol yang dicetak Zlatan Ibrahimovic dalam dua pertandingan awal Liga Inggris 2016-2017 buat Manchester United, seolah ingin menunjukan kepada dunia bahwa meski usianya tak lagi muda, ketajaman penyerang yang pada 3 Oktober nanti berusia 35 tahun ini masih menyenggat.
Beralih ke Indonesia, di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo sejumlah klub terlihat masih mengandalkan pemain yang telah berusia lanjut. Beberapa diantaranya bermain bagus seperti Hilton Moreira, Christian Gonzales, dan Alberto Goncalves.
Berikut adalah 7 pemain gaek yang masih berkiprah di TSC 2016:
Cristian Gonzales (40 Tahun)
Striker Arema Cronus kelahiran Uruguay, Cristian Gozales menjadi yang paling berumur di antara sejumlah pemain TSC 2016. Meski tak lagi muda, El Loco masih menjadi momok menakutkan bagi penjaga gawang lawan.
Striker berusia 40 tahun ini sudah mencetak setengah lusin gol. Jumlah tersebut hampir mencapai sepertiga jumlah gol yang dicetak Singo Edan. Padahal, Striker bernomor punggung 10 ini sempat absen selama satu bulan akibat cedera patah tulang rusuk.
Semenjak memegang paspor Indonesia, pemain yang mengawali karier di PSM Makassar ini menjadi langganan skuad Garuda. Namun, kini Alfred Riedl tidak memasukan pemilik 31 cap bagi Timnas Indonesia itu dalam peserta seleksi timnas proyeksi Piala AFF 2016.
Padahal, ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak yang dimiliki Timnas Indonesia. Jumlah 13 gol bagi Tim Merah-Putih hanya berselisih sebiji gol dari striker legendaris era 1990-an yang kini melatih Siwijaya FC, Widodo Cahyono Putro.
Choirul Huda (37 Tahun)
Choirul Huda layak diapungkan sebagai pesepak bola yang amat setia pada klub yang dibelanya. Kiper berusia 37 tahun itu tak pernah berpaling dari Persela Lamongan Sejak 1999.
Selama 17 tahun, pemain jangkung ini telah merasakan pasang surutnya Laskar Joko Tingkir dalam mengarungi persepakbolaan Tanah Air.
Kiper binaan akademi Persela Lamongan ini sempat mendapat tawaran bermain bagi sejumlah klub besar. Salah satunya adalah Sriwijaya FC yang sempat menginginkan jasanya untuk menjadi palang pintu gawang pada tahun 2013 lalu.
Di usia senjanya, Huda harus kerja keras untuk mengangkat performa tim yang dicintainya itu. Persela saat ini masih terjerembab di dasar klasemen TSC 2016. Anak asuh Sutan Harharah baru meraih 10 poin dalam 16 pertandingan.
Ponaryo Astaman (37 Tahun)
Mantan kapten Timnas Indonesia pada tahun 2004-2008, Ponaryo Astaman enam tahun terakhir tidak lagi membela Tim Merah-Putih. Namun, pemain kelahiran Balikpapan, 25 September 1979 masih jadi gulali rebutan klub-klub elite Tanah Air.
Di TSC 2016, Ponaryo berkostum Pusamania Borneo FC (PBFC). Gelandang jangkar yang bakatnya mulai tercium kala memperkuat PKT Bontang pada musim 2002 tersebut penampilannya tetap trengginas.
Dua assist yang ia persembahkan bagi Pesut Etam membuktikan jika Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) ini masih belum habis. Gaya bermain Ponaryo mengingatkan publik pada sosok gelandang box to box top asal Inggris, Frank Lampard dan Steve Gerrard.
Ia kuat saat menyerang atau bertahan. Daya jelajahnya masih tinggi walau telah dimakan umur. Ponaryo sendiri sejatinya mengaku belum berniat pensiun dari Timnas Indonesia. Jika dipanggil ia masih bersedia membela negara.
Bambang Pamungkas (36 Tahun)
Pecinta sepak bola Tanah Air pastinya akrab mengenal sosok Bambang Pamungkas. Striker yang akrab disapa Bepe ini merupakan salah satu penyerang legendaris negeri ini. Rekor golnya bagi Timnas Indonesia hingga kini masih belum terpecahkan.
Memulai debut pada 2 Juli 1999 melawan Timnas Lithuania,hingga saat ini berusia 36 tahun ini telah mempersembahkan 37 gol bagi timnasIndonesia.
Namun, kepiawaiannya dalam mendulang gol kini mulai pudar.Pemain kelahiran Getas, Semarang, 10 Juni 1980 itu belum dapat mencetak sebiji gol pun bagi Persija Jakarta Di TSC 2016 hingga pekan ke-16. Macan Kemayoran pun masih berusaha bangkit dari keterpurukan di papan bawah klasemen sementara.
Bambang Pamungkas dkk. saat ini berada di peringkat ke-16 dengan 14 poin hasil dari tiga kemenangan dan lima kali imbang. Paulo Camargo pun kena imbas dari performa tim yang buruk.
Pelatih asal Brasil itu mundur dari kursinya setelah dalam 13 laga permainan tim tak kunjung membaik. Ia digantikan oleh arsitek muda Jan Saragih (32 tahun). Akankah pergantian tampuk pelatih merubah peruntungan Bepe di Tim Macan Kemayoran?
Alberto Goncalves (36 Tahun)
Ungkapan Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi cocok disematkan kepada Alberto Goncalves alias Beto. Striker berusia 36 tahun ini dapat membuktikan jika usia bukan sebuah halangan untuk tampil garang di lapangan.
Beto telah mencetak delapan gol bagi Sriwijaya FC hingga pekan ke-16 TSC 2016. Jumlah tersebut hanya berselisih empat gol dari pemuncak daftar pencetak gol terbanyak, Luis Carlos Junior. Laskar Joko tingkir pun berhasil menduduki peringkat 5 klasemen sementara dengan 27 poin.
PS TNI pernah merasakan bagaimana mengerikannya Beto bermain. Gawang mereka yang dikawal Dika Bhayangkara jebol hingga empat kali oleh Beto. Anak asuh Suharto AD dipaksa pulang dengan kekalahan telak 1-6 dari Sriwijaya FC.
Firman Utina (35 Tahun)
Perannya tak tergantikan sebagai jenderal lapangan tengah di Timnas Indonesia sejak tahun 2004. Kemampuan Firman Utina menjaga konsistensi sebagai pengatur tempo permainan di lapangan tengah membuat gelandang berusia 35 tahun itu menjadi langganan Tim Merah-Putih sejak 2004.
Ia hampir tidak pernah absen di ajang Piala AFF (2004, 2007, 2008, 2010, 2014). Pada turnamen sepak bola elite ASEAN edisi 2012 sebenarnya namanya dipanggil ke Tim Garuda, hanya karena konflik dualisme kompetisi ia absen.
Namun, namanya kini tak lagi menghiasi daftar skuad timnas. Pelatih Tim Merah-Putih, Alfred Riedl lebih fokus untuk memanggil pemain-pemain belia demi kepentingan regenerasi.
Walaupun tak lagi muda, peran Firman di Sriwijaya FC masih besar. Ia jadi playmaker utama Laskar Wong Kito. Umpan-umpan terukurnya masih amat memanjakan penyerang-penyerang SFC. Pada Indonesia Super League 2014 lalu ia sukses mengantar Persib Bandung juara kompetisi. Dua musim sebelumnya ia juga jadi kartu truf Sriwijaya kala mengunci gelar kasta tertinggi.
Hilton Moreira (35 Tahun)
Hilton Moreira merupakan salah satu kepingan trisula maut yang dimiliki Sriwijaya FC. Bersama dengan Anis Nabar dan Alberto Goncalves, mereka sering menebar ancaman bagi lawan-lawan yang dihadapinya.
Tujuh gol dan sebuah umpan berbuah gol bagi Laskar Wong Kito membuat pecinta sepak bola sering lupa jika pemain kelahiran 27 Februari 1981 ini tak lagi muda. Hilton masih amat tajam dan cepat.
Bahkan, penyerang dengan nomor punggung 10 itu dapat membuat gol yang cantik ke gawang persipura melalui tendangan bebas pada pekan ke-9 TSC 2016.
Mantan penggawa klub Malaysia, Penang FA ini menyebutkan jika nama anaknya, Thomas Moreira yang terdapat di seragam Sriwijaya menjadi rahasia dari penampilannya yang terus membaik adalah motivasi tersendiri bagi penyerang kelahiran Brasil itu. (Gregorius Aryodamar Pranandito)