Bola.com, Jakarta - Keputusan pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, memasangkan Tontowi Ahmad dengan Liliyana Natsir membawa perubahan besar dalam karir Tontowi. Karir pebulutangkis kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987, itu langsung melesat dan meraih sejumlah kesuksesan.
Baca Juga
Tontowi adalah pebulutangkis putra ketiga yang dijajal untuk dipasangkan dengan Liliyana. Richard mencari pasangan baru buat Liliyana yang ditinggal pensiun Nova Widianto.
Liliyana yang kala itu baru berusia 24 tahun masih memiliki karir yang panjang, sehingga Richard mencari pasangan pengganti. Devin Lahardi dan M. Rijal sempat dijajal untuk dipasangkan dengan Butet, sapaan karib Liliyana. Hingga pada akhirnya Tontowi yang terpilih sebagai pemain ketiga.
"Saya tak pernah berpikir akan dipasangkan dengan pemain sekelas Cik Butet. Terus terang, Nova/Liliyana adalah pemain idola saya. Waktu itu saya saat masih di klub sempat memimpikan untuk bermain di ganda campuran, karena saya awalnya bermain di tunggal dan ganda putra. Apalagi kami berasal dari klub yang sama, yaitu PB Djarum," kenang Tontowi yang usianya lebih muda setahun dari Liliyana.
Keterkejutan Tontowi kemudian berlanjut. Pasalnya tak berapa lama setelah dipasangkan dengan Liliyana, mereka dikirim ke ajang besar, yaitu Asian Games.
"Baru beberapa bulan berpasangan, kami sudah dikirim ke Asian Games. Sempat kaget juga. Tapi ya sudah, waktu itu saya hanya berpikir main maksimal saja," kata Tontowi.
Setelah meraih hampir seluruh gelar bergengsi, belum ada rencana yang resmi dibuat bagi Tontowi/Liliyana, apakah terus dipasangkan atau dipecah. Jika dipecah dan dipasangkan dengan pemain yang lebih muda, pelatih Richard Mainaky akan memiliki pekerjaan baru, yaitu mencari pasangan yang cocok buat Tontowi dan Liliyana.