Bola.com, Tenggarong - Saat dijamu Mitra Kukar dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (26/8/2016) Persela Lamongan dipastikan turun tanpa pemain asing. Ini setelah manajemen dan tim pelatih memutus kontrak dua pemain asingnya, Herman Dzumafo Epandi dan Jose Pedrosa Galan usai tumbang 0-1 di tangan Bhayangkara Surabaya United pada pekan sebelumnya.
Tampil hanya dengan pemain lokal, pelatih Persela, Sutan Harharah, mengakui peluang timnya meraih hasil positif di pertandingan ini sangat berat, kendati enggan disebut orang yang pesimistis. Sutan tetap punya keyakinan timnya bisa tampil lepas di pertandingan ini.
Baca Juga
Pelatih kawakan Indonesia itu tetap menyuntikkan motivasi kepada anak buahnya selama persiapan. Secara khusus ia juga memompa motivasi Nur Hardiyanto. Dengan harapan, pemain muda (21 tahun) yang selama ini akrab dengan bangku cadangan ini menunjukkan kualitasnya.
“Ini waktunya buat Nur dan pemain muda lainnya untuk menunjukkan kapasitasnya. Saya yakin, dia mampu menjalankan tugasnya dengan baik di pertandingan kali ini,” ujar Sutan.
Sutan sendiri merasa kekuatan timnya tak tereduksi meski tidak ada nama Dzumafo dan Galan. Alasannya, selama kedua legiun impor ini ada, Persela juga tak kunjung menang. Bagi Sutan, data itu membuktikan, ada atau tidak kedua pemain itu tak berpengaruh terhadap performa Tim Laskar Jaka Tingkir.
Nur sendiri akan ditempatkan di posisi yang ditinggalkan Herman Dzumafo. Ia akan bertandem dengan pemain yang sedang naik daun, Dendy Sulityawan. Sesuai skema yang disusun oleh Sutan, Nur akan menjadi striker tunggal di depan. Sementara itu, Dendy berada di belakangnya.
Selain Nur dan Dendy, satu lagi pemain muda berbakat yang akan diturunkan di pertandingan ini. Ia adalah mantan kapten Arema Cronus U-21, Iman Budi. Hanya saja, Iman sudah beberapa kali turun menjadi starter.
“Ini momentum yang tepat bagi pemain muda. Saya harap, di pertandingan ini yang muda yang yang berkarya,” sebut Sutan Harharah.
Sinyal Rotasi Naga Mekes
Mitra Kukar sendiri berjanji bakal tampil habis-habisan di laga terakhir putaran pertama TSC 2016. Mereka bertekad untuk melanjutnya tren positif setelah sebelumnya mengalahkan kuat Semen Padang dengan skor meyakinkan 2-0.
Kemenangan itu bak oase di padang gurun, setelah disembilan laga sebelumnya mereka seret kemenangan. Dukungan penuh Mitman dan Mitgirl diyakini bakal memompa semangat anak-anak Mitra Kukar.
Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra menegaskan semua pemain tidak boleh menganggap enteng lawan. Meski saat ini lawannya masih terdampar di dasar klasemen dengan hanya mengoleksi 10 poin dari 16 laga yang telah dilakoni.
Menurut Jafri Sastra, ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan pemain ketimbang menganggap enteng lawan. Hal itu adalah pentingnya poin kandang untuk mendongkrak peringkat mereka yang saat ini berada diperingkat 12 dengan torehan 20 poin.
"Tidak ada alasan bagi kami untuk tampil tidak kerja keras dan maksimal. Apalagi ini pertandingan kandang, saya meminta pemain untuk tidak melihat peringkat lawan. Itu urusan internal mereka, bukan urusan kami. Tugas pemain adalah bermain dengan bekerja keras untuk meraih poin penuh," kata Jafri Sastra kepada Bola.com, Kamis (25/8/2016).
Terlepas dari semua itu, arsitek yang sebelumnya menukangi Persipura Jayapura itu, memastikan anak asuhnya dalam kondisi terbaik. Terutama di sisi psikologis. Kehilangan Alan Aleandro yang diputus kontrak oleh manajemen serta masih cederanya Syahrizal tak membuat kekuatan Mitra Kukar berkurang.
Justru, para pemain pelapis yang ada sangat antusias menghadapi pertandingan terakhir di putaran pertama ini. Jafri sastra menegaskan, peluang melakukan rotasi di laga nanti sangat terbuka, karena ia sendiri ingin mengetahui kualitas para pemain cadangan.
"Semua pemain saya pastikan siap bertempur. Saya meminta kepada pemain yang bermain untuk menunjukan performa terbaik. Terutama mereka yang selama ini jarang mendapatkan kesempatan bertanding di lapangan," tuturnya Jafri Sastra.