Bola.com, Bangkalan - Ketika mengakuisisi seluruh saham Persipasi Bandung Raya (PBR), CEO Madura United, Achsanul Qosasi, hanya punya satu tujuan, yakni memberikan kebanggaan pada masyarakat Madura. Maka itulah, Achsanul tidak setengah-setengah dalam membangun tim.
Sebagai tim baru, sejumlah pemain kenamaan mereka datangkan. Sebut saja Slamet Nurcahyo, Asep Berlian, Munhar, Hery Prasetyo, Engelberd Sani, Althon Maran, Bayu Gatra Sanggiawan, dan beberapa pemain lain.
Rekrutmen mereka diharapkan setimpal dengan capaian mereka, minimal bersaing di papan atas klasemen. Harapannya, jika prestasi yang dicapai bagus, masyarakat Madura memiliki kebanggaan.
Bila melihat itu, cita-cita Achsanul sejauh ini telah berwujud. Madura United tidak hanya bersaing di papan atas klasemen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, tetapi melebihi target yang telah dicanangkan manajemen. Tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu bisa mengalahkan klub-klub raksasa seperti Arema Cronus, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Persib Bandung.
Baca Juga
Kini bukan sekadar kebanggaan, raihan prestasi Madura United membuat nama Pulau Madura berkibar tinggi di Nusantara. Semua mata tertuju pada performa tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, ini. Tim besutan Gomes de Oliveira itu menjelma menjadi salah satu kekuatan baru di level tertinggi sepak bola Indonesia.
"Melalui sepak bola, saya dan Pak Achsanul ingin memberikan kebanggaan pada masyarakat Madura. Dalam perkembangannya, bukan sekadar kebanggaan, tapi juga melambungkan kehormatan masyarakat Madura," tutur Haruna Soemitro, manajer Madura United.
Menurut Haruna, imbas dari prestasi tinggi yang ditorehkan Madura United juga mengubah kesan negatif serta pencitraan masyarakat Madura. Jika sebelumnya Madura dikenal dengan budaya carok (bertarung fisik dengan menggunakan celurit) dan beberapa stigma negatif lain, citra Madura dianggap membaik.
"Sekarang, bicara Madura ya bicara MU dengan prestasi fenomenalnya. Bicara Madura ya bicara kehebatan tim ini dengan segala potensi yang mendukungnya, salah satunya keberadaan K-Conk Mania sebagai representasi masyarakat Madura," jelas Haruna.
Itulah mengapa betapa pentingnya memenangi laga kontra Barito Putra, Sabtu (27/8/2016) di Stadion Gelora Bangkalan, Madura. Sebab dengan memenangi pertandingan ini, Madura United akan kukuh di posisi puncak klasemen sementara sebelum memasuki putaran kedua. Tujuan mulia para petinggi Madura United pun bisa terwujud.