Bola.com, Jakarta - Bursa pebalap Formula 1 (F1 ) untuk musim 2017 masih menyimpan banyak teka-teki. Sejauh ini, baru tiga tim yang telah mengonfirmasi line up lengkap pebalap untuk musim depan.
Baca Juga
Berbagai spekulasi terus bermunculan terkait manuver tim maupun pebalap untuk musim 2017. Namun, ada juga yang berusaha menikmati jeda musim panas lalu dengan tenang, salah satunya McLaren. Tim yang berkolaborasi dengan Honda itu tak mau dipusingkan dengan urusan negosiasi pebalap untuk mengisi kursi musim depan. Alhasil, nasib Jenson Button pun masih menggantung, sedangkan Alonso sudah bisa tenang karena kontraknya memang masih berlaku hingga akhir 2017.
Yang jelas, hingga akhir tahun ini, bakal terus bermunculan rumor seputar pebalap-pebalap yang nasibnya masih menggantung. Siapa yang akan terdepak? Siapa yang posisinya bakal aman?
Yang juga menjadi tanda tanya, bagaimana peluang pebalap Indonesia, Rio Haryanto, untuk kembali ke kokpit musim depan. Tim mana yang kemungkinan bisa memberikan satu kursi untuk Rio yang kini bertatus pebalap cadangan Manor Racing ini?
Berikut ini 11 fakta menarik dari 11 tim F1 terkait bursa pebalap untuk musim 2017:
1
1. Williams: antara Bottas, Massa, Button, dan Perez
Kontrak dua pebalap Williams, Valtteri Bottas dan Felipe Massa, habis pada akhir musim ini. Jika ada rencana mengubah susunan pebalap, Paul Di Resta (pebalap cadangan) dan Alex Lynn mungkin bisa dipertimbangkan, begitu juga mantan pebalap penguji Felipe Nasr yang kini jadi driver Sauber.
Tapi, nama yang selalu dikait-kaitkan dengan Williams adalah Jenson Button. Apalagi, dalam beberapa kesempatan Williams terang-terangan mengungkap ketertarikan terhadap pebalap Inggris itu. Sergio Perez juga disebut-sebut jadi incaran Renault.
Jika, Button atau Perez benar-benar didekati serius, siapa yang bakal terdepak? Bottas mengaku punya bisnis yang belum kelar dengan tim. Performanya juga menjanjikan: sembilan podium dalam tiga tahun (Massa lima kali). Selain itu, dia juga unggul 11-2 untuk rekor kualifikasi melawan Massa pada musim 2016. Bottas juga menempati posisi lebih baik dibanding Massa pada klasemen akhir musim 2014 dan 2015. Musim ini, Bottas kemungkinan juga bakal finis lebih baik dibanding Massa. Selain itu, Massa juga sudah berusia 35 tahun. Kans Bottas lebih cerah dibanding Massa untuk dipertahankan Williams.
Dalam wawancara dengan Sky Sports belum lama ini, Bottas optimistis bakal mendapat solusi yang bagus untuk musim 2017. “Belum ada keputusan pasti, tapi saya yakin kami akan menemukan solusi yang bagus. Pembicaraan terus berjalan. Semoga pada September semua sudah diselesaikan,” ujar Bottas.
Sebaliknya, posisi Massa makin tak menentu. Dia berharap nasibnya segera diputuskan. “Saya berharap dalam waktu dekat kami mendapat beberapa kabar baru,” ujarnya.
2
2. Renault: Palmer dan Magnussen Terancam, 5 Pebalap Dilirik
Renault terang-terangan mengungkap ambisi untuk bekerja sama dengan pebalap yang bisa memajukan tim. Dua pebalap mereka, Kevin Magnussen dan Jolyon Palmer, disebut-sebut posisinya terancam. Apalagi ada lima pebalap yang terus dikait-kaitkan dengan tim asal Prancis itu. Sebut saja Sergio Perez, Carlos Sainz, Felipe Massa, dan Valtteri Bottas, serta Esteban Ocon yang kini menjadi pebalap Manor Racing.
Di antara kandidat potensial, Perez mungkin yang paling layak disorot. Force India terang-terangan ingin mempertahankan pria Meksiko tersebut, yang menunjukkan performa menjanjikan dan datang dengan dukungan dana signifikan. Namun, Perez dan sponsor yang mendukungnya belum memberikan jaminan bakal bertahan di Force India. Pria Meksiko itu mengatakan langkah yang akan diambilnya bakal menjadi kunci kelanjutan kariernya di ajang F1. Menurut spekulasi yang beredar, Perez bakal mengumumkan keputusannya seusai balapah GP Italia di Monza, dua pekan lagi,
Palmer disebut-sebut yang paling terancam posisinya. Dia berkali-kali harus menjawab pertanyaan media tentang kemungkinan kehilangan kursi di Renault untuk musim depan, yang diprediksi bakal diisi Esteban Ocon. Adapun Magnussen terang-terangan berharap ingin bertahan di Renault.
Jangan berharap ada kabar dalam beberapa jam ke depan. Renault menyatakan tak akan buka suara paling tidak hingga September.
3
3. Haas: Grosjean Cukup Aman, Gutierrez Tanda Tanya
Romain Grosjean sejauh ini memainkan peran sebagai bintang Haas, dengan performa menawan dalam 13 seri pada musim ini. Pebalap Prancis ini sempat dikabarkan diminati Ferrari sebagai pengganti Kimi Raikkonen. Namun, setelah Raikkonen diperpanjang kontraknya oleh Ferrari, Grosjean kemungkinan bakal tetap bertahan di Haas pada musim depan.
Posisi Gutierrez tak seaman Grosjean. Sepanjang musim ini, performanya beberapa kali direcoki isu teknis. Tapi dia juga telah menunjukkan mampu menggeber mobil Haas dengan cepat dan hampir mendulang poin dengan empat kali finis di posisi ke-11.
Haas belum memberikan isyarat apakah bakal mempertahankan Gutierrez atau tidak. Namun, mempertahankan formasi pebalap yang sama untuk musim depan jadi opsi yang masuk akal untuk Haas, yaitu demi menstabilkan tim dan bagus untuk mendukung program pengembangan tim dalam beberapa tahun ke depan.
4
4. Manor: Kans Besar Rio Haryanto
Manor mengarungi musim 2016 dengan formasi duo pebalap anyar, Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein. Namun, pada jeda musim panas formasi diubah. Rio diputus kontraknya dan digantikan Ocon. Rio terpaksa lengser menjadi pebalap cadangan karena tak bisa menyetorkan dana senilai 7 juta euro untuk menjamin posisinya hingga akhir musim.
Wehrlein dan Ocon diprediksi bakal bersinar di F1 pada masa mendatang, apalagi keduanya berstatus pebalap binaan Mercedes. Wehrlein sudah menyumbangkan satu poin untuk Manor, sedangkan Ocon masih harus membuktikan diri lagi setelah menempati posisi ke-16 (dari 17 pebalap yang finis) pada debutnya di GP Belgia.
Mengingat kursi di Mercedes sudah dikuasai Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, hingga musim 2018, kedua pebalap kemungkinan bisa berpindah tim. Wehrlein punya kesempatan merapat ke Force India seandainya Sergio Perez memutuskan pindah tim. Ocon juga telah dikait-kaitkan dengan satu kursi di Renault pada musim 2017. Pria Prancis itu juga sudah menyatakan siap mengambil apapun kesempatan yang datang.
Kondisi ini membuka kans Rio Haryanto untuk kembali menempati posisi sebagai pebalap utama di Manor. Apalagi Manor memang telah menawarkan satu kursi untuk pebalap asal Indonesia ini. Namun, lagi-lagi Manor tak menawarkan kursi dengan gratis. Faktor inilah yang bisa mengganjal kedua pihak mencapai kesepakatan.
5
5. Sauber: Keputusan di Tangan Pemilik Baru
Masa depan tim ini diselamatkan oleh kedatangan pemilik baru yang membawa dana besar. Kini, Sauber bisa mengalihkan perhatian untuk meningkatkan keberuntungan mereka di lintasan, serta line-up pebalap untuk musim depan.
Posisi dua pebalap mereka, Felipe Nasr dan Marcus Ericsson, masih menjadi tanda tanya. Belum ada isyarat kedua pebalap bakal diberi perpanjangan kontrak.
Sponsor yang mendukung Ericsson dikabarkan punya hubungan apik dengan pemilik baru Sauber. Namun, tim principal, Monisha Kaltenborn, menyatakan hal itu bukan faktor yang jadi pertimbangan utama dalam pemilihan pebalap untuk musim 2017.
6
6. McLaren: antara Button dan Vandoorne
Salah satu pertanyaan besar adalah siapa yang akan dipilih McLaren untuk menemani Fernando Alonso pada musim 2017? Ada dua kandidat utama: Jenson Button dan Stoffel Vandoorne.
Kualitas Button sangat sulit diabaikan McLaren. Juara dunia 2009 tersebut adalah pebalap ketiga termahal dalam sejarah F1, punya hubungan kerja yang kuat dengan Alonso, dan menjadi bagian fundamental dalam pengembangan tim dua musim terakhir. Dia juga tampil apik pada musim ini, mencetak poin dalam lima seri (Alonso dapat poin pada empat balapan). Tak heran, Williams sangat tertarik untuk menggaet pria Inggris ini.
Pebalap cadangan McLaren, Stoffel Vandoorne, membuat Mclaren menghadapi dilema. McLaren tak ingin kehilangan pebalap Belgia yang membuktikan potensinya dengan menyumbangkan poin pada debutnya di F1. Saat itu, dia menggantikan Alonso yang sedang cedera di GP Bahrain. Sejumlah tim rival, terang-terangan mengincar pebalap berusia 24 tahun itu. Di sisi lain,Vandoorne juga tak keberatan mencari opsi ke tim lain demi menyegel satu tempat di musim 2017.
Jadi siapa yang akan dipilih McLaren? Jelas bukan pilihan yang mudah.
7
7. Force India: Kerja Keras Mempertankan Perez
Setelah posisi Nico Hulkenberg untuk musim depan sudah dipastikan, Force India tinggal menyelesaikan urusan dengan Sergio Perez. Force India jelas-jelas ingin mempertahankan pria Meksiko itu yang telah naik podium dalam tiga musim terakhir. Pada musim ini dia juga sudah dua kali naik podium.
Performa apik Perez membuat Renault dan Williams juga tertarik memakai jasanya. Selain itu, Perez punya dukungan sponsor yang menggiurkan. Perez mengatakan keputusan yang akan dibuatnya bakal berkaitan dengan para sponsor.
Yang jelas, Perez belum akan membuat keputusan dalam beberapa hari ini. Dia mengisyaratkan bakal membuat pengumuman resmi seusai F1 GP Italia di Monza.
8
8. Toro Rosso: antara Kvyat dan Gasly
Carlos Sainz Jr. telah dipastikan bakal duduk di kokpit Toro Rosso untuk musim depan. Jadi, Toro Rosso tinggal menentukan siapa yang akan mendampingi Sainz pada musim 2017.
Daniil Kvyat terlihat kesulitan sejak didemosi dari Red Bull. Rekornya kalah jauh dibanding rekan Sainz, yaitu 2-7 pada kualifikasi dan 0-5 saat kedua pebalap sama-sama finis.
Red Bull sampai sejauh ini masih punya stok kesabaran melimpah dan yakin pebalap asal Rusia itu bisa memperbaiki performanya di Toro Rosso. Namun, mereka juga punya opsi lain. Pierre Gasly, yang saat ini bersinar di GP2, disebut-sebut masuk radar Toro Rosso.
9
9. Mercedes: Formasi Hamilton-Rosberg hingga 2018
Lewis Hamilton telah meneken kontrak untuk tetap bersama Mercedes hingga 2018 pada tahun lalu. Nico Rosberg melalui jalan yang lebih berliku.
Sempat muncul kabar Rosberg diminati oleh Ferrari. Apalagi kontrak pebalap Jerman itu habis pada akhir musim ini. Namun, pada Juli situasi telah terkendali. Mercedes dan Rosberg sepakat melanjutkan kerja sama hingga akhir musim 2018.
Dengan komposisi ini, pacuan juara antara dua pebalap Mercedes ini kemungkinan bakal berlanjut pada musim depan. Dominasi Mercedes masih tak terbantahkan, meskipun Ferrari dan Red Bull beberapa kali mampu merecoki.
10
10. Ferrari: Raikkonen Tetap Temani Vettel
Masa depan Kimi Raikkonen bersama Ferrari kembali menjadi spekulasi pada awal musim ini. Namun, sebelum spekulasi bertambah liar, Ferrari memutuskan mempertahankan pebalap Finlandia itu untuk musim 2017.
Bos Ferrari, Maurizio Arrivabene, mengatakan kesepakatan itu dibuat supaya Raikkonen bisa berkonsentrasi penuh ke balapan musim ini. Itu artinya, Raikkonen dan Vettel bakal tetap berpartner selama tiga musim beruntun.
11
11. Red Bull: Duet Ideal Ricciardo-Verstappen
Dalam diri Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, Red Bull memiliki duet pebalap yang sangat dinamis, agresif, dan bertalenta di lintasan. Tak heran, Red Bull tak berniat mengubah formasi tim untuk musim 2017.
Bukti sahihnya Ricciardo bercokol di posisi ketiga klasemen pebalap. Dia hanya kalah dari duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Sedangkan Verstappen menempati peringkat keenam, di belakang duo Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen.