Bola.com, Jakarta - Pelatih Richard Mainaky menjadi salah satu orang penting di balik sukses Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas cabang bulutangkis nomor ganda campuran di Olimpiade Rio 2016. Nomor ganda campuran ini menjadi andalan Indonesia karena prestasinya yang cukup stabil dan punya pemain pelapis yang menjanjikan.
Baca Juga
Richard dikenal sebagai pelatih dengan intuisi yang cukup tajam. Ia bisa jeli melihat potensi pemain yang diasuh dan meramunya menjadi pasangan tangguh, yang menjadi andalan Indonesia di berbagai turnamen kelas dunia.
Tontowi/Liliyana menjadi contoh nyata hasil didikan Richard. Selain mereka, Richard juga pernah mengantar dua pasangan meraih medali perak di Olimpiade. Mereka adalah Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Sydney 2000 dan Nova Widianto/Liliyana Natsir di Beijing 2008.
Pria asal Ternate ini mengungkapkan ada beberapa pihak yang ikut andil dalam kesuksesan yang diraih sebagai pelatih Tontowi/Liliyana. Sesaat setelah mengantar Tontowi/Liliyana meraih emas di Rio, Richard menunjuk sosok Nova Widianto yang merupakan asisten pelatih, mantan anak didiknya, sekaligus eks pasangan Liliyana.
"Saya banyak dibantu oleh Nova. Dia juga bekerja keras untuk melatih Tontowi/Liliyana sehingga berhasil menjadi juara Olimpiade. Makanya saya minta dia untuk ikut berangkat ke Brasil," ujar Richard.
Pihak lain yang tak kalah pentingnya dalam karir kepelatihan Richard adalah keluarga, terutama sang istri, Meike Paruntu Mainaky.
"Saya patut berterima kasih ke istri. Selama 23 tahun karir saya dalam melatih, dia menjadi orang paling penting di belakang layar yang membantu saya dalam mencetak pemain juara," kata Richard.
Jika punya waktu senggang di tengah kesibukannya melatih, Richard kerap mengajak istri dan putri tunggal mereka, Maria Natalia Kartika Mainaky, pergi berlibur. Tak jarang Richard ditemani anak-istri pergi melakukan hobinya, berburu dan menembak kelelawar di hutan kawasan Pelabuhan Ratu, Jabar.
"Saya menghilangkan kejenuhan dengan berburu ditemani anak dan istri," kata Richard.
Setelah sukses mengantar anak asuhnya meraih medali emas Olimpiade, Richard kembali ke kesibukannya melatih. Tugasnya tak ringan, ia harus mempersiapkan pasangan pengganti Tontowi/Liliyana yang bisa diandalkan di masa depan.