Bola.com - Kedatangan manajer baru memberikan hasil yang beragam. Ada pemain yang kehilangan tempat karena tidak bisa beradaptasi atau ada juga pemain yang meningkatkan performa karena bisa menyesuaikan diri dengan strategi sang manajer.
Baca Juga
Para pemain yang tidak bisa beradaptasi berlomba dengan tenggat transfer untuk mencari klub baru, sementara para pemain yang mampu beradaptasi berkembang menjadi pemain andalan klub tersebut.
Gelandang Chelsea,Eden Hazard, menjadi salah satu contoh pemain yang sukses di tangan manajer baru. Pemain berkebangsaan Belgia itu hanya mampu tampil 43 kali dan mencetak 6 gol sepanjang musim 2015-2016.
Namun, musim ini Hazard tampil mengesankan di bawah besutan tangan dingin manajer Antonio Conte. Dia sejauh ini sudah menciptakan dyua gol dari 3 laga di Premier League 2016-2017.
Ada pula bek baru Manchester United, Eric Bailly. Sebelumnya, pemain asal Pantai Gading itu diragukan mampu tampil gemilang bersama MU karena miskin pengalaman di tim senior. Meski demikian, Bailly mampu membuktikan diri tampil sebagai palang pintu tangguh di jantung pertahanan Setan Merah.
Berikut lima pemain yang performanya meningkat setelah ditangani manajer baru:
Marco Asensio
Marco Asensio memikat pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dengan performa bagus yang ia tunjukkan. Pemain berusia 20 tahun tersebut baru kembali ke Santiago Bernabeu setelah menjalani masa peminjaman di Espanyol.
Zidane menggambarkan Asensio sebagai pemain muda yang memiliki potensi untuk menjadi pemain besar pada masa mendatang.
"Asensio menunjukkan kalau ia bisa bekerja keras di lapangan. Dia memiliki talenta dan kualitas yang luar biasa. Selain itu, ia juga mempunyai naluri alamiah sebagai seorang pencetak gol," jelas Zidane.
Asensio dengan cepat beradaptasi dengan strategi yang diterapkan oleh Zidane. Ia bahkan menggusur para pemain bintang seperti James Rodriguez dan Isco Alarcon. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini bahkan sudah menyumbang gol untuk Los Blancos.
1
Granit Xhaka
Granit Xhaka didatangkan Arsenal dari Borussia Monchengladbach dengan harga yang cukup tinggi, yaitu 30 juta poundsterling (Rp 520,45 miliar). Namun pemberitaan mengenai gelandang berusia 23 tahun tersebut tertutupi oleh transfer pemain lain yang bergabung dengan klub-klub rival United.
Xhaka kembali menjadi pusat perhatian setelah penampilan apiknya bersama The Gunners. Wenger bahkan menyebut pemain asal Swiss tersebut sebagai penerus Emmanuel Petit.
"Xhaka memiliki kemiripan dengan Emmanuel Petit ketika bermain. Ia mampu menghubungkan antar lini dengan baik. Ia bisa mengirim umpan panjang maupun bermain operan pendek. Xhaka akan meningkatkan permainan Arsenal," ungkap Wenger.
Berada di bawah asuhan Wenger yang merupakan manajer paling berpengalaman di Premier League, memberi jaminan kepada Xhaka untuk mematangkan potensinya.
Oscar
Oscar dos Santos merupakan gelandang serang yang jarang melakukan adu fisik dengan pemain lawan. Faktor ini membuat Antonio Conte berpikir untuk menjual sang pemain pada bursa transfer kali ini. Namun Conte masih melihat potensi yang dimiliki pemain asal Brasil tersebut.
Pemain berusia 25 tahun tersebut membayar kepercayaan Conte dengan penampilan bagus di lapangan. Oscar tampil dominan di lini tengah The Blues dan tidak ragu untuk melepaskan tekel kepada pemain lawan.
Conte yang melihat perkembangan Oscar pun melontarkan pujian.
"Saat Chelsea terpuruk pada musim kemarin, performa yang ditunjukkan Oscar juga menurun. Namun saat ini dia sudah menunjukkan kepada saya kalau ia bisa kembali ke performa terbaiknya bahkan melebihi performa sebelumnya. Dia masih bisa berkembang dan memiliki perilaku yang baik," jelas Conte.
Berkat penampilan apik yang ia tunjukkan, Conte menyebutnya sebagai satu di antara pemain kunci yang mampu mengembalikan kejayaan The Blues.
Raheem Sterling
Raheem Sterling menjadi sorotan tajam ketika gagal memenuhi ekspektasi para pendukung Manchester City setelah dibeli dengan harga mahal dari Liverpool. Pemampilan sang pemain saat membela Inggris pada Piala Eropa 2016 juga menjadi olok-olok penikmat sepak bola.
Kedatangan Pep Guardiola ke Etihad menjadi titik balik bagi Sterling untuk bisa menunjukkan potensi yang ia miliki. Sterling mampu tampil efektif dan membantu klub mengamankan poin penuh.
"Pep Guardiola telah memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk bisa membantu klub meraih prestasi. Kata-kata yang ia berikan memotivasi saya untuk meningkatkan penampilan. Dia bahkan memperbolehkan saya untuk menggiring bola lebih lama," ujar Sterling.
Dua gol yang ia lesakkan ke gawang West Ham United seakan menjadi bukti kalau Sterling bisa kembali memikat pada panggung Premier League 2016-17.
Marouane Fellaini
Marouane Fellaini pernah tampil memikat ketika membela Everton. Kepindahan David Moyes ke Manchester United pada tahun 2013 membukakan pintu bagi Fellaini untuk tampil di panggung yang lebih besar. Pada awal kedatangannya, ia berambisi untuk menjadi penerus Roy Keane.
Pada kenyataannya, Fellaini gagal bersinar di United saat Moyes dan Louis van Gaal menukangi klub tersebut. Tidak sedikit suporter United yang meminta klub untuk melepas pemain asal Maroko tersebut.
Kedatangan Jose Mourinho sempat menguatkan indikasi klub akan menjual Fellaini, namun Mourinho berbuat sebaliknya dan mempertahankan sang pemain.
"Ketika saya datang ke klub ini, saya menelepon Fellaini dan mengatakan kepadanya untuk melupakan apa yang ia baca di media. Saya menjamin tempatnya di klub ini. Hal tersebut mungkin mengembalikan kepercayaan dirinya dan kini ia menjadi satu di antara pemain penting kami. Ia bisa bermain bersama Michael Carrick dan Ander Herrera. Kini dengan kedatangan Paul Pogba ia justru tampil semakin bagus," jelas Mourinho.
Misi awal Fellaini untuk mencatatkan namanya dalam buku sejarah Manchester United kini bukan sekadar angan-angan jika ia bisa mempertahankan performa apiknya.
Sumber: Berbagai Sumber