Bola.com, Gresik - Pelatih Persegres Gresik United akhirnya memenuhi tuntutan Ultras Mania untuk meletakkan jabatannya sebagai pelatih plus manajer. Hal ini setelah permohonan pengunduran dirinya dikabulkan oleh manajemen Persegres Gresik United, Selasa (30/8/2016).
Seperti diketahui, Liestiadi menjadi sasaran kekecewaan Ultras lantaran tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu tak kunjung menang. Mereka menganggap Liestiadi sebagai sosok yang harus bertanggung jawab atas buruknya prestasi Agus Indra dkk.
Puncak dari kekecewaan Ultras sendiri terjadi saat tim itu ditahan 1-1 oleh Semen Padang di kandang sendiri, Minggu (28/8/2016. Sejak awal pertandingan ribuan Ultras menyuarakan seruan agar Liestiadi meninggalkan Gresik karena dianggap gagal usai timnya hanya 3 kali menang selama putaran pertama Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Baca Juga
Manajer Persegres, Bagoes Cahyo Yuwono menyatakan, pengunduran diri Liestiadi karena sikap profesionalnya sebagi pelatih. Liestiadi mengaku gagal membawa tim ini ke papan tengah klasemen sementara TSC 2016. Seperti diketahui, Persegres saat ini bertengger di peringkat ke-16 dari 3 kali menang, 6 kali seri dan 8 kali kalah. Mereka hanya mengoleksi 15 poin.
"Mungkin ini memang proses yang harus dilewati Persegres. Manajemen menghargai keputusan coach Liestiadi sebagai pelatih profesional," ucap Bagoes.
Bagoes menyatakan, bahwa atas nama manajemen dirinya mengucapkan terima kasih kepada Liestiadi untuk kinerjanya selama menangani Persegres.
Manajemen juga telah mengantongi sedikitnya empat nama pelatih lokal sebagai suksesor Liestiadi. Hanya saja keempat nama tersebut hingga kini masih dibahas lebih lanjut sebelum mengambil keputusan siapa di antara mereka yang tepat untuk menangani Persegres.
"Kalau hanya nama kami sudah ada. Tapi untuk menentukan pelatih itu kan tidak semudah membalik telapak tangan karena kami akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan. Yang jelas kami akan pakai pelatih lokal," tutur Bagoes.
Sementara itu, sebelum meninggalkan Kota Gresik, pelatih Liestiadi mengucapkan terima kasih banyak kepada manajemen, pemain, suporter Ultras yang selama ini telah memberikan dukungan kepada Persegres.
"Terima kasih atas dukungan Ultras selama ini. Saya minta maaf karena tidak bisa memberikan prestasi terbaik untuk Persegres. Semoga Persegres bisa berprestasi lebih baik di putaran kedua," ucap Liestiadi.
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia itu menjadi pelatih ke-9 yang menjadi korban di TSC 2016. Sebelumnya sudah ada nama-nama macam Luciano Leandro, Stefan Hansson, Eduard Tjong, Dejan Antonic, Agus Setiyono, Subangkit, Jafri Sastra, dan Paulo Camargo.