Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC gagal meraih hasil sempurna dalam tiga laga terakhir Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Menjelang menjamu Persiba Balikpapan, Sabtu (3/9/2016), Pelatih Widodo C. Putro bicara soal faktor kegagalan SFC meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir tersebut.
SFC sempat meraih kemenangan telak 6-1 kala menjamu PS TNI di Gelora Sriwijaya Jakabaring pada 6 Agustus 2016. Namun, dalam tiga laga berikutnya Laskar Wong Kito hanya meraih dua hasil imbang dan satu kekalahan.
SFC ditahan imbang Arema 1-1 di Gelora Sriwijaya sebelum akhirnya kalah 0-1 dari Bali United dan bermain imbang 2-2 dengan Pusamania Borneo FC pada laga tandang. Widodo pun mengungkapkan sejumlah faktor penyebab yang menjadi analisanya. Menurut pelatih berusia 45 tahun itu, ada sejumlah faktor baik teknis dan non teknis di balik tidak berhasilnya SFC meraih hasil maksimal di tiga laga terakhir.
"Dari sisi teknis, pertama fokus pemain menurun pada menit-menit terakhir pertandingan. Lalu kedua soal komunikasi," ujar Widodo saat dihubungi Bola.com, Kamis (1/9) pagi.
Baca Juga
"Bicara soal komunikasi, saat posisi kami sudah memimpin, naluri untuk menyerang tetap tinggi, ada upaya untuk menambah gol. Namun, pemain lupa bahwa bertahan juga penting dan harus diperhatikan."
Sementara itu dari sisi nonteknis, Widodo mengeluhkan kepemimpinan pengadil di lapangan yang membuatnya berulang kali melakukan protes. Widodo bahkan sampai menganggap permasalahan tersebut akan merugikan kompetisi, terutama baginya yang menganggap muara kompetisi adalah membawa pemain ke level tim nasional.
"Ya, kami sudah protes terus tapi tidak digubris. Tim kami bukan ingin dibela, saya pun berpikir bermain biasa saja," ujar pelatih kelahiran Cilacap itu.
"Saya sudah terlibat dalam sejarah sepak bola Indonesia. Saya pun sudah pernah menangani timnas. Saya saat ini menjadi pelatih dengan orientasi para pemain bermuara ke timnas. Akan sulit menurut saya jika kompetisi tetap seperti ini padahal kita memiliki tujuan untuk membentuk timnas yang kuat," lanjutnya.
Tidak hanya menganalisa faktor teknis dan non-teknis dari kegagalan timnya meraih tiga poin, Widodo pun sudah memiliki opsi antisipasi dari sisi teknis. Opsi tersebut tampaknya akan menjadi pertimbangan Widodo untuk mempersiapkan tim menghadapi laga di putaran kedua Torabika Soccer Championship.
"Ada beberapa cara mengatasinya, terutama jika kita sudah berhasil unggul. Pertama, dengan bertahan total dan tidak berusaha menambah gol. Kedua, mempertahankan penguasaan bola dan tidak menambah gol seperti mengulur waktu. Atau yang ketiga kita tetap menyerang dengan asumsi menyerang dengan tetap memperhatikan pertahanan tim," papar Widodo C. Putro.
Keyakinan Melawan Persiba
Sriwijaya FC akan menjamu Persiba di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (3/9/2016). Jelang laga tersebut, Widodo pun menegaskan keyakinan sebagai motivasi utama Laskar Wong Kito meraih tiga poin penuh di hadapan pendukungnya.
Widodo menegaskan keyakinan tim yang diasuhnya akan dibarengi dengan kerja keras dan sikap respek terhadap Persiba.
"Sebagai pemain, sebagai pelatih, kami harus punya keyakinan dan tentu itu akan menjadi motivasi. Namun, selain yakin harus ada yang diamini juga. Kerja keras dalam permainan, sikap pantang menyerah, upaya untuk tidak membiarkan lawan memegang bola, juga perlu diamini," ujarnya.
"Optimisme itu penting walau harus diingat untuk tidak percaya diri berlebihan. Kami harus tetap respek terhadap lawan."
"Mungkin lawan datang dengan sikap nothing to lose, dan berusaha untuk mengambil keuntungan tanpa tekanan apa pun. Namun, kami tidak seperti itu. Kami harus memiliki keyakinan untuk bisa meraih kemenangan," ucap Widodo.
Hingga 17 laga di putaran pertama Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo digelar, SFC saat ini berada di posisi kelima dalam klasemen. SFC mengemas 28 poin, terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara, Madura United.