Bola.com, London - Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, mengklaim bisa bersaing ketat dengan Marc Marquez dan menguasai puncak klasemen MotoGP seandainya tak ada balapan basah sepanjang sepanjang musim ini. Menurutnya, motor Yamaha sangat tangguh pada kondisi kering, namun benar-benar menyulitkan saat melaju di lintasan basah.
Juara bertahan MotoGP tersebut gagal tampil sekompetitif Marquez, sehingga harus puas mendapati dirinya tercecer di peringkat ketiga klasemen sementara. Dia defisit 59 poin di belakang Marquez yang memuncaki klasemen dan tertinggal enam poin dari Valentino Rossi yang bercokol di posisi kedua.
Baca Juga
Lorenzo kehilangan banyak poin berharga pada empat balapan terakhir, tiga di antaranya direcoki guyuran hujan, yaitu di Assen, Sachsenring, dan Brno.
Pada seri MotoGP Assen, Lorenzo hanya finis di urutan ke-10. Hasil lebih buruk dialami X-Fuera di Sachsenring setelah terpuruk pada posisi ke-15. Puncaknya, pria Spanyol itu finis di posisi ke-17 pada seri MotoGP Brno. Di sisi lain, Marquez konsisten finis di depan.
"Tahun ini, di luar sejumlah trek, secara umum Yamaha, paling kompetitif di lintasan kering. Tapi kami kurang beruntung di beberapa trek. Motor kami sangat lambat saat hujan, sehingga saya kehilangan banyak poin dari Marc," kata Lorenzo, menjelang MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, seperti dilansir Motorsport, Jumat (2/9/2016).
"Mungkin jika sepanjang musim ini hanya ada balapan kering, saya bisa memimpin. Tapi dengan tiga atau empat balapan basah dan juga kesalahan di Argentina, saya kehilangan banyak poin dan saya tertinggal jauh," sambung pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut.
Ketidakberuntungan kemungkinan bakal kembali menghampiri Lorenzo. Prakiraan cuaca menunjukkan balapan MotoGP Inggris bakal direcoki hujan, seperti tahun lalu. Hal ini tentu bakal semakin menyulitkan X-Fuera,
Namun, Lorenzo tak mau mengibarkan bendera putih. Dia bertekad berjuang hingga titik penghabisan. "Dengan segala ban, perangkat elektronika, dan kondisi cuaca, apapun bisa terjadi. Gelar belum hilang sampai benar-benar tak mungkin secara matematika," tegas Lorenzo.
"Saya tak berpikir soal gelar. Saya hanya memikirkan tiap-tiap balapan dan jika mampu memangkas gap di sini (Inggris) dan Misano, kans menjadi juara dunia lebih realistis," kata Lorenzo.