Bola.com, Manchester - Pencoretan Yaya Toure dari skuat Manchester City di Liga Champions, sempat menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antara sang pemain dengan manajer Josep Guardiola. Namun, masalah utama yang dihadapi Guardiola adalah kuota pemain homegrown di The Citizens.
Baca Juga
Sejak kedatangan pemilik Sheikh Mansour, Manchester City gemar membeli pemain "yang sudah jadi" ketimbang mengembangkan pemain muda. Pejabat-pejabat tinggi The Citizens ingin sebuah prestasi instan diraih klub.
Ambisi dari pemilik klub langsung berbuah hasil. Sejak era Sheikh Mansour, Manchester City sudah meraih lima trofi, yang dua di antaranya menjuarai Premier League 2011-2012 dan 2013-2014.
Akan tetapi, masalah baru muncul dalam dua tahun terakhir saat klub masih ditangani Manuel Pellegrini. Pelatih asal Cile itu mengeluhkan kondisi klub yang kekurangan stok pemain homegrown.
Tahun lalu, Pellegrini "terpaksa" membeli Fabian Delph dari Aston Villa dengan harga yang lumayan tinggi. Gaji Delph juga terbilang besar untuk pemain yang belum bisa disebut sebagai pemain papan atas di Inggris.
Selain Delph, Pellegrini juga menyetujui pembelian Patrick Roberts dari Fulham. Khusus untuk Roberts, Pellegrini membelinya bukan kebutuhan jangka pendek, karena Roberts yang masih berusia 19 tahun dinilai sebagai salah satu pemain potensial.
Arti Pemain Homegrown
Apa yang terjadi di Manchester City saat ini membuat Guardiola terkena getahnya. Pelatih yang dikenal gemar mengembangkan produk akademi klub yang ditanganinya, kini kesulitan mendapatkan pemain homegrown.
Dari skuat utama The Citizens, hanya Kelechi Iheanacho yang merupakan produk asli akademi klub. Tiga pemain lain, meski berstatus gomegrown, namun dibeli dari klub lain, seperti John Stones, Raheem Sterling, dan Delph.
Amunisi empat pemain homegrwon tidak cukup bagi Guardiola untuk mendaftarkan 25 pemain utama ke Liga Champions. Pasalnya, UEFA membuat aturan agar setiap klub peserta mendaftarkan minimal delapan pemain homegrown.
Karena itulah, Guardiola hanya menyertakan 21 pemain utama dengan asumsi empat tambahan pemain lain berasal dari tim akademi. Hal tersebut memaksa Guardiola mencoret Toure dari skuat untuk ajang Liga Champions.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan pemain homegrown yang diminta UEFA sebagai syarat klub berlaga di kompetisi Eropa?
Menurut UEFA, pemain homegrown itu terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama adalah homegrown klub dan yang kedua adalah homegrown asosiasi.
Pemain dikatakan tercatat sebagai homegrown klub apabila sudah terdaftar di salah satu klub selama tiga tahun dari rentang usia 15-21 tahun. Pemain seperti itu dialami Lionel Messi (Barcelona) atau Thomas Muller (Bayern Munchen).
Lalu, homegrown asosiasi adalah pemain yang terdaftar selama tiga tahun dalam rentang 15-21 klub di sebuah asosiasi/federasi. Dalam kasus ini, Delph tercatat sebagai homegrown asosiasi (Inggris) karena memenuhi syarat tersebut saat masih bermain untuk Aston Villa.
Setiap klub yang berlaga di kompetisi Eropa, termasuk Liga Champions, wajib memenuhi minimal delapan pemain homegrown. Dengan kata lain, Toure dicoret karena Manchester City kekurangan pemain akademi sendiri.
Sumber: Berbagai sumber