Bonek Mania Cuek Bhayangkara SU Ganti Nama untuk ke-5 Kalinya

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 04 Sep 2016, 10:15 WIB
Bonek Mania tak peduli dengan perubahan nama yang dialami Bhayangkara Surabaya United. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Belum lama ini manajemen Bhayangkara Surabaya United kembali memutuskan mengganti nama klub menjadi Bhayangkara FC. Mereka memilih untuk menanggalkan identitas Surabaya karena alasan tertentu.

Perubahan nama ini merupakan yang kelima kalinya. Sebuah fenomena tidak lazim untuk sebuah klub sepak bola. Maklum, perubahan nama ini merupakan yang kelima kalinya dalam kurun waktu belum dua tahun berjalan.

Soal perubahan nama ini, Bonek Mania enggan menanggapinya. "Sudah tidak relevan lagi kami bicara soal klub ini. Kami bukan bagian dari mereka dan mereka bukan bagian dari kami. Jadi saya tidak perlu dan tidak punya kompetensi untuk mengomentarinya," ujar Hamin Gimbal, dedengkot Bonek Mania yang mendukung klub ini saat masih bernama Persebaya.

Sejak berganti nama menjadi Bonek FC di babak 8 besar Piala Presiden 2015, Bonek pendukung Persebaya di bawah naungan PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) sudah merasa ditinggalkan. Sebab, perubahan nama ini dilakukan secara sepihak oleh manajemen PT MMIB yang saat itu mayoritas sahamnya dikuasai Gede Widiade.

Advertisement

Mereka menjauh dari tim yang saat ini berganti nama menjadi Bhayangkara FC itu lantaran merasa tidak mendapat pengakuan dari manajemen klub ini saat puluhan Bonek ditangkap oleh kepolisian Sragen, Jateng, dalam insiden yang mengakibatkan kematian dua Aremania, Desember 2015.

Kala itu, manajemen klub berjulukan The Great Alligator tersebut dianggap tidak mengakui ratusan Bonek yang berangkat ke Yogyakarta sebagai suporter mereka karena mengaku hanya memiliki kelompok suporter yang bernama Alligator Mania.

Tidak hanya Hamin, dari unsur Bonek pendukung Persebaya 1927, Andie Peci juga merasa tidak ada yang perlu ditanggapi dari perubahan nama tersebut. Menurutnya, sejak awal Bonek pendukung Persebaya di bawah naungan PT Persebaya Indonesia (PI), tidak ada kaitannya dengan klub yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya, ini.

"Kami tidak mengenal Bhayangkara Surabaya United atau Bhayangkara FC. Klub kami adalah Persebaya yang mengantongi hak merek atas nama dan logo Persebaya dari Dirjen HAKI," tegasnya

Ungkapan dua dedengkot Bonek itu merupakan gambaran kondisi terkini. Sejak klub ini masih bernama Persebaya, mereka tidak mendapat dukungan dari mayoritas Bonek Mania. Sementara Bonek pendukung mereka juga memilih menarik diri setelah klub itu mengganti namanya menjadi Bonek FC pada 2015.

 

 

 

Berita Terkait