Fakta Menarik di Balik Pergantian Nama Bhayangkara FC

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 04 Sep 2016, 12:15 WIB
Bhayangkara FC, nama baru Bhayangkara Surabaya United. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta Ada cerita menarik di balik pergantian nama Bhayangkara Surabaya United menjadi Bhayangkara FC. Menurut Manajer Bhayangkara FC Sumardji, ide tersebut muncul setelah para Kapolda di seluruh daerah ramai-ramai mengusulkan untuk menghilangkan kesan bahwa tim ini identik dengan Surabaya atau Jatim.

Dari situlah jajaran petinggi klub akhirnya sepakat untuk mengganti nama. Sebelum manajemen memilih nama Bhayangkara FC, ada sejumlah nama lain yang sempat dipertimbangkan.

Advertisement

Sempat ada usulan diganti PS Bhayangkara, atau Bhayangkara Indonesia. Namun setelah divoting, mayoritas jajaran petinggi Polri menginginkan nama Bhayangkara FC. Selain identik dengan klub sepak bola, tambahan FC di belakang nama itu dianggap lebih keren dibanding Persatuan Sepak Bola (PS).

"PS identik dengan sepak bola tempo dulu. Atas dasar itulah akhirnya disepakati menggunakan FC di belakang nama Bhayangkara," sebut Sumardji.

Sumardji menyatakan, perubahan nama tersebut juga bukan ide instan semata. Sebab sejak Polri melalui Prima Koperasi Polisi (Primkoppol) mengakuisisi saham Bhayangkara SU sebanyak 39 persen sudah menyiapkan nama penggantinya. Hanya, karena saat itu Polri memiliki saham minoritas, mereka tidak bisa mengganti nama klub ini.

Niat untuk mengubah nama Bhayangkara SU menjadi Bhayangkara FC semakin menguat saat mereka membeli saham klub ini sebanyak 90 persen. Namun karena harus menunggu proses administratifnya selesai semua, baru beberapa hari lalu mereka mengumumkan penggantian nama tersebut.

Sumardji juga mengungkapkan alasan menghilangkan nama Surabaya United di belakang Bhayangkara. "Dihilangkannya nama Surabaya United supaya tidak ada kesan ada ikatan primordial dengan daerah tertentu, karena Bhayangkara itu nasional. Jadi dengan nama baru ini, Bhayangkara FC itu milik korps Polisi di seluruh Tanah Air," ujar Sumardji.