Bola.com, Surabaya - Setelah mendaftarkan nama baru ke operator Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), manajemen Bhayangkara FC saat ini sedang menyusun persiapan peluncuran nama barunya itu.
Rencananya, peluncuran nama baru Bhayangkara FC akan dilakukan bersamaan dengan laga Bhayangakara FC melawan Barito Putera, 10 September 2016.
"Kami barengkan saja karena di laga itu kami sudah memakai nama Bhayangkara FC," ujar Sumardji, manajer Bhayangkara FC.
Ia berharap dengan diluncurkannya nama baru itu, sudah tidak ada lagi yang mengait-kaitkan tim ini dengan tim lain, khususnya Persebaya, yang selama ini dianggap cenderung menimbulkan friksi di tengah-tengah pencinta sepak bola di Surabaya.
Baca Juga
Tidak hanya meluncurkan nama baru, Bhayangkara FC juga akan memperkenalkan logo baru tim yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya ini. Logo tersebut berbeda dengan sebelumnya, layaknya nama anyar mereka yang menghilangkan nama Surabaya, logo yang mereka pakai nanti juga tidak ada lambang kota Surabaya.
Menurut Sumardji, perubahan nama dan logo sangat penting terutama dalam membangun pandangan mengenai klub ini. "Klub ini adalah klub baru dan semoga bisa diterima masyarakat, bukan hanya di kalangan polisi, tapi juga publik Indonesia secara keseluruhan," ucapnya.
Selain itu, saat ini mereka juga sedang memproses pembuatan kostum baru. Hanya, sejauh ini manajemen belum menentukan warnanya. Namun dari informasi yang diterima Bola.com, jersey baru Bhayangkara FC akan lebih dominan memakai warna kuning yang identik dengan warna kebesaran korps Bhayangkara.
"Sampai sekarang belum fix, tapi secepatnya akan kami rilis. Yang pasti, desain kostum dan warnanya disesuaikan dengan polisi,” ujar Rahmad Sumanjaya, sekretaris Bhayangkara FC.
Kabarnya, kepemilikan saham mayoritas oleh Primkoppol ini juga berdampak pada jajaran kepengurusan klub ini. Tidak tertutup kemungkinan beberapa petinggi Polri akan masuk di dalam manajemen baru nanti.
Namun, wacana tersebut masih sebatas isu. Hingga saat ini belum ada perubahan yang siginifikan soal siapa saja petinggi Polri yang akan menempati beberapa pos baru.