Bola.com, Solo - Pelatih Timnas Malaysia, Ong Kim Swee menganggap uji coba melawan Timnas Indonesia sebagai momen kedua tim saling mencari manfaat sebelum bertarung di Piala AFF 2016.
Malaysia tergabung di Grup B dan bersaing melawan Myanmar (tuan rumah), Vietnam, dan pemenang babak kualifikasi yang akan diketahui pada Okotober mendatang. Meski telah menjalani rentetan uji coba, Kim Swee mengakui laga melawan Indonesia jadi perhatian utama. Beruntung, kedua tim tak berada dalam satu grup sehingga persaingan tidak terlalu panas.
"Pertandingan melawan Indonesia selalu menarik bagi kami. Tapi kali ini kami datang sebagai rekan, berbeda grup dengan Indonesia membuat kami lebih rileks tapi kami ingin menang di kandang mereka," kata Kim Swee yang ditemui Bola.com seusai menghadiri sesi konferensi pers jelang pertandingan, Senin (5/9/2016).
Berbincang singkat dengan pelatih berusia 45 tahun itu cukup menarik. Saat sesi foto, dia mengira jurnalis foto Bola.com yang berwajah oriental adalah orang Vietnam. "Anda Vietnam atau Indonesia? Are you spy?" kata Kim Swee bercanda sambil tertawa.
Vietnam memang jadi ancaman utama Malaysia dalam perburuan menuju babak semifinal. Di atas kertas, kedua tim memiliki kans yang sama. Tapi Malaysia lebih beruntung di Grup B karena dua lawan yang lain kemungkinan lebih mudah ditaklukkan dan peluang lolos ke semifinal cukup besar.
"Masih jauh bila bicara tingkat semifinal. Konsentrasi kami adalah menjalani pertandingan uji coba dan dapat hasil maksimal. Bukan soal skor, tapi bagaimana tim kami semakin padu karena memang banyak pemain muda," ungkapnya.
Di tengah persiapan menghadapi Indonesia, Ong Kim Swee memang lebih santai. Malaysia memenuhi kewajiban menghadiri sesi konferensi pers dengan menghadirkan pelatih kepala dan sang kapten, Mohd Amri Yahyah. Sementara, pelatih kepala Timnas Indonesia dan kapten Boaz Solossa tak hadir karena ada sesi rapat dalam waktu yang sama.
Kejutan dari Indonesia
Pelatih kelahiran Melaka itu juga menyebut Indonesia bisa membuat kejutan dengan era baru di tangan Alfred Riedl. Satu tahun vakum di level internasional membuat kekuatan Indonesia belum terdeteksi.
"Hanya ada empat pemain yang saya hafal, Andik Vermansah, Kurnia Meiga, Boaz Solossa, dan Irfan Bachdim. Selebihnya adalah sebuah kejutan bila melihat usia pemain yang masih di bawah 25 tahun," lanjutnya.
Ong Kim Swee juga masih mengingat momen pada SEA Games 2011 di Indonesia, saat Malaysia mengalahkan Indonesia pada babak final. Pda waktu itu, dia melakukan debut menangani tim pada ajang elite, setelah sebelumnya menukangi Harimau Muda A. Bisa dibilang, SEA Games 2011 jadi lonjakan karier Ong Kim Swee.
"Tentu momen bagus buat kami pada saat itu adalah meraih juara mengalahkan tuan rumah (Indonesia) yang selalu didukung suporter," ucapnya.
Lima tahun berlalu, penilaian Ong Kim Swee terhadap Timnas Indonesia tetap tak berubah. "Karakter pemain dan tim Indonesia kuat. Saya lihat Indonesia tangguh saat menghadapi suspensi, bahkan masih banyak pemain yang tampil di luar negeri. All the best, ya," kata Kim Swee.