Bola.com, Surabaya - Alasan Sutan Harharah mundur dari Persela Lamongan akhirnya terkuak. Menariknya, alasan Sutan meninggalkan kursi pelatih berbeda dengan pernyataan CEO Persela, Yuhronur Efendi yang mengungkapkan Sutan pamit karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Versi Sutan, apa yang disampaikan oleh Yuhronur melalui website resmi Persela tidak tepat. Mantan pelatih Timnas U-16 mengaku tak pernah menyatakan bahwa ia pamit dengan alasan menyelesaikan pekerjaan lain. Sutan menyebut Yuhronur tidak menyampaikan sesuai dengan apa yang ia jelaskan saat pertemuan empat mata dengan Yuhronur.
Sutan menyebutkan, ada beberapa alasan yang membuatnya tidak nyaman selama membesut Persela. Salah satunya kerap adanya oknum ada yang merecoki wewenangnya sebagai pelatih kepala selama mendampingi tim. Salah satu contohnya, ada anggota tim pelatih Persela yang kerap memaki dan menyalahkan pemain.
Bagi Sutan, hal ini menyinggung dirinya sebagai pelatih kepala, Lebih dari itu, sikap seseorang ini dianggap bisa mengganggu kinerjanya sebagai arsitek tim sekaligus merusak suasana internal tim. "Saya tidak perlu sebutkan nama, tapi saya tidak suka pemain saya dimaki. Lebih baik salahkan saya karena saya bertanggung jawab terhadap pencapaian tim ini. Dan itu sudah saya sampaikan pada Pak Sekda (Yuhronur) saat bicara dengan saya," katanya.
Baca Juga
Sutan merasa pun dipermainkan, terutama soal rekrutmen pemain. Pasalnya, ia sudah menyodorkan nama pemain lokal yang dicoret dan kriteria pemain anyar yang direkomendasi untuk direkrut. Namun tak satu pun yang terealisasi. Pemain yang masuk daftar coret ternyata masih dipertahankan, sementara pemain baru tak kunjung datang.
Yang lebih mengecewakan bagi Sutan, manajemen sempat menyodorkan beberapa nama di beberapa posisi yang sesuai dengan usulan Sutan, namun tak satu pun berhasil mereka dapatkan. "Mereka yang mengapungkan nama-nama itu, tapi tidak ada yang nyangkut," terang eks pelatih PSMS Medan, Persikota Tangerang, dan PSIS Semarang itu.
Tak hanya soal pemain lokal, tapi juga pemain asing. Sutan mengaku sempat dibuat pusing karena pemain asing yang direkomendasikan, yakni Ivan Carlos (striker/Brasil), justru tidak didaftarkan. Sutan malah diminta untuk memasukkan pemain lain yang tidak ia rekomendasi.
"Memang tiga dari empat pemain sudah didaftarkan, namun sebelumnya, mereka justru mendaftarkan pemain asing lain. Saya tidak tahu, sebenarnya mereka ini ingin menang atau tidak?" tanya Sutan sembari terheran-heran.
Sutan kecewa berat saat mengetahui Ivan belum mendapat pengesahan dari PT GTS. Hal ini merusak komposisi pemain yang sudah ia susun dengan matang karena sang pemain bisa dimainkan sebagai striker tunggal dan Sutan akan menempatkan Dendy Sulistyawan sebagai penyerang sayap. Sayang, rencana itu gagal total lantaran Ivan tidak didaftarkan oleh manajemen Persela.
Sutan Bantah Minta Maaf ke CEO Persela
Selain itu, Sutan juga membantah cerita Yuhronur mengenai Sutan meminta maaf kepadanya. Sutan mengaku tidak meminta maaf kepada pria yang juga menjabat sebagai sekretaris daerah Kabupaten Lamongan itu.
"Waktu itu Pak Sekda minta maaf ke saya. Memang benar saya melarangnya meminta maaf karena beliau tokoh penting di Lamongan, tapi saya tidak pernah meminta maaf pada beliau karena saya tidak bersalah," ucap Sutan.
Sementara itu, Yuhronur tidak mengungkapkan hal ini saat dihubungi Bola.com. Bahkan, Yuhronur menyayangkan sikap dan tindakan Sutan yang berpamitan ke suporter dan awak media seusai Persela ditahan 2-2 oleh PSM, Jumat (2/9/2016) di Lamongan.
Sebab tindakan Sutan itu membuat manajemen Persela dikecam oleh LA Mania dan pencinta sepak bola di Lamongan melalui media sosial. EFek negatif diyakini bisa dihindari bila Sutan lebih dulu bertemu dan berbicara dengan manajemen.
Yuhronur juga menyoal ketidaknyamanan Sutan di bangku cadangan Persela. Menurutnya, hal ini seharusnya bisa diatasi sendiri oleh Sutan sebagai pelatih kepala.
"Kami tidak pernah menekan atau mengintervensi coach Sutan sama sekali. Kalau beliau ada masalah dengan asistennya, semestinya bisa diselesaikan sendiri karena itu masuk dalam kewenangan dan wilayah kekuasaan beliau," kata Yuhronur.
Dari informasi yang diungkapkan Yuhronur, masalah di bangku pemain sebetulnya melibatkan asisten bawaan Sutan, Marwal Iskandar dengan dua asisten lainnya, Benny van Breukelen dan Ragil Sudirman.