Bola.com, Solo - Duel klasik yang dirindukan. Itulah yang mungkin bisa digambarkan pada laga uji coba Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016).
Sembilan puluh empat pertemuan menggambarkan begitu panjangnya pertarungan kedua negara serumpun itu dalam El Clasico ASEAN. Tim Garuda tentu tak bisa melupakan kekalahan menyakitkan atas Tim Harimau Malaysia di Final Piala AFF 2010.
Baca Juga
Indonesia harus puas sebagai runner-up kala itu setelah kalah, 2-4 secara agregat. Kekalahan ini terasa menusuk karena saat itu Timnas Indonesia yang tampil trengginas sepanjang turnamen dijagokan jadi juara.
Apalagi saat itu kubu lawan sempat dibabat 5-1 di fase penyisihan. Setelah lama tak bersua, keduanya kembali bertemu di Solo, malam nanti.
Dua tahun berselang di ajang yang sama, skuat Merah-Putih kembali tumbang, dua gol tanpa balas di Stadion Shah Alam, Selangor.
Tentu, kondisi Timnas Indonesia dan Tim Negeri Jiran saat ini jauh berbeda. Terlebih pertandingan kali ini adalah laga internasional Tim Merah-Putih semenjak vakum setahun lebih akibat sanksi yang dijatuhkan FIFA.
Duel nanti malam juga jadi ajang pembuktian era baru pelatih Alfred Riedl Indonesia yang dihuni banyak pemain muda.
"Semua pemain yang dipanggil adalah yang terbaik. Saya yakin mereka mampu memberikan permainan maksimal meski sudah lama vakum,'' kata pelatih asal Austria itu usai uji lapangan pada Senin (5/9/2016)
Menghadapi skuad Harimau Malaysia, Alfred memang banyak membawa personel muda berusia di bawah 25 tahun seperti Evan Dimas Darmono, Septian David Maulana, Ichsan Kurniawan, Abduh Lestaluhu, Bayu Pradana, Hansamu Yama Pranata, maupun Adam Alis.
Hanya beberapa nama saja yang terhitung senior seperti Boaz Solossa, Irfan Bachdim, Benny Wahyudi, Dedi Gusmawan, Dian Agus Prasetyo, atau Zulham Zamrun.
Perubahan ini mengingatkan pada enam tahun silam. Saat Piala AFF 2010 Alfred melakukan evolusi di skuat Tim Merah-Putih. Ia dengan berani menepikan sejumlah pelanggan timnas dan menggantikannya dengam muka-muka baru yang segar.
Kembali ke Skema 4-4-2?
Meski tak secara gamblang memberikan bocoran, Alfred Riedl yang juga jadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 dan 2014 itu, memberi sinyal bakal menurunkan duet lini depan Irfan Bachdim-Boaz Solossa sejak sepak mula.
Keduanya kemungkinan besar ditopang kuartet Evan Dimas Darmono, Ichsan Kurniawan, Zulham Zamrun, dan Irsyad Maulana. Sedangkan kiper Dian Agus Prasetyo atau Andritany Ardhiyasa mendapat benteng kokoh dari Benny Wahyudi, Rudolof Yanto Basna, Dedi Gusmawan, dan Abdu Lestaluhu.
Jika benar sang mentor mengandalkan dua penyerang di depan, dapat dipastikan Timnas Indonesia kembali memakai skema tradisional 4-4-2. Pola ini cukup sukses di Piala AFF 2014.
Bicara soal skema permainan, Alfred dikenal sebagai pelatih yang fleksibel. Saat Tim Merah-Putih berlaga di Piala AFF 2014 ia sempat mengusung pola populer 4-2-3-1 dengan menempatkan seorang Sergio van Dijk sebagai ujung tombak tunggal.
Melihat daftar 22 pemain saat ini strategi 4-4-2 tidak jadi harga mati. Timnas Indonesia amat mungkin juga bermain dengan pola 4-3-3 yang amat ofensif. Duo Zulham Zamrun serta Boaz Solossa bakal berkolaborasi mendampingi Irfan Bachdim Bachdim yang diposisikan sebagai ujung tombak.
"Saya akan manfaatkan enam pergantian pemain saat pertandingan melawan Malaysia. Rentang waktu satu setengah tahun vakum jelas berpengaruh, makanya saya tidak ingin memaksa pemain terlalu keras untuk menunjukkan permainan level tinggi. Mereka sudah lumayan lama tidak merasakan tekanan duel internasional,'' ujar Alfred Riedl.
Malaysia Siap Diteror
Sementara itu, timnas Malaysia datang ke Tanah Air dengan mantap. Pasukan Harimau Malaya (julukan lama mereka) lebih siap secara tim dibandingkan tuan rumah yang hanya berlatih dua hari di Solo. Skuat racikan Ong Kim Swee lebih siap dalam persiapan menghadapi Piala AFF 2016 di Filipina, 19 November mendatang.
Mereka juga telah menggelar beberapa tur melawan Papua Nugini maupun Selandia Baru. Meski demikian, Ong Kim Swee enggan meremehkan dan menganggap calon lawannya punya kualitas meski setahun lebih vakum dari ajang internasional.
"Sampai kapanpun Indonesia adalah tim yang berkarakter tinggi untuk menang terlebih mereka bermain di kandang sendiri. Saya tak sedikitpun melihat mereka mengalami penurunan secara kualitas pemain meski lama vakum,'' kata Ong Kim Swee.
Sang pelatih berharap anak-asuhnya mendapat tekanan psikologis dari suporter Indonesia.
"Saya amat mengharapkan pemain Malaysia mendapat teror. Hal tersebut akan mempertangguh mental bertanding mereka saat berlaga di turnamen sesungguhnya," ucap Ong Kim Swee yang sukses mengantar Malaysia U-23 juara SEA Games 2011 dengan mengalahkan Indonesia lewat drama adu penalti 4-3 di Jakarta.
Sama seperti Alfred Riedl, Ong Kim Swee juga banyak membawa pemain belia. Timnas Malaysia saat ini tengah melakukan regenerasi setelah mengalami kegagalan beruntun di Piala AFF 2012 dan 2014 lalu.
Prakiraan Susunan Pemain
INDONESIA (4-4-2): Andritany Arhyasa (Kiper); Abduh Lestaluhu, Rudolf Yanto Basna, Dedi Gusmawan, Benny Wahyudi (Belakang); Zulham Zamrun, Ichsan Kurniawan, Evan Dimas, Irsyad Maulana (Tengah); Boaz Solossa, Irfan Bachdim (Depan)
Pelatih: Alfred Riedl
MALAYSIA (4-3-3): Khairul Fahmi (Kiper); Mohd Azrif Nasrulhaq, Ronny, Mohd Fadhli, Matthew Davies (Belakang); Veenood, Mohamad Irfan, Khair Muhammad (Tengah); Mohd Zaquan Adha, Muhammad Fakhrul Aiman, Ahmad Hazwan (Depan)
Pelatih: Ong Kim Swee