Bola.com, Surabaya - Laga uji coba antara Indonesia kontra Malaysia, Selasa (6/9/2016) malam, di Stadion Manahan, Solo, menjadi pertandingan yang sangat ditunggu pencinta sepak bola di seluruh Tanah Air, tidak terkecuali sederet pemain muda Bhayangkara FC. Pasalnya, mereka penasaran dengan performa timnas setelah setahun lebih vakum akibat sanksi FIFA.
Keruan saja, mereka rela menunggu di depan layar kaca sejak dua jam sebelum kick-off. Di salah satu kamar mes Bahayangkara FC, ada M. Hargianto, M. Fatchu Rochman, Ilham Udin Armaiyn, dan Eljo Iba. Mereka tidak beranjak dari depan televisi karena tak mau melewatkan sedikit pun jalannya pertandingan.
Sambil menikmati minuman dan camilan yang mereka siapkan, keempat pemain itu berbincang-bincang dan sesekali diselingi canda tawa. Hal itu mereka lakukan untuk mengusir kebosanan karena waktu dimulainya pertandingan masih relatif lama.
Di kamar berbeda, ada dua mantan penggawa Timnas U-19 lainnya, Putu Gede Juni Antara, dan M. Sahrul Kurniawan. Sama dengan keempat rekannya tadi, mereka memilih menunggu sambil bermain gim console.
Penantian mereka akhirnya tiba saat jarum jam menunjukkan tepat jam 21.00. Semua aktivitas dihentikan, mata mereka tertuju ke layar televisi yang sedang menyiarkan siaran langsung laga uji coba antara Timnas Merah Putih melawan Harimau Malaysia.
Mereka sontak bertepuk tangan saat melihat rekan setimnya, Evan Dimas Darmono berada dalam susunan starter yang diturunkan Alfred Riedl.
Sempat terlihat tegang di awal laga berjalan, mereka akhirnya lebih rileks setelah Boaz Solossa dan Irfan Bachdim mencetak sepasang gol saat laga baru berjalan 15 menit. Mereka tidak berhenti memuji penampilan apik para pemain Timnas, khususnya Boaz Solossa.
"Kak Bochi memang tidak ada tandingannya. Dia pemain yang sangat istimewa," puji Ilham dan Eljo.
Terhibur aksi timnas
Para pemain Bhayangkara FC sempat dibuat kagum dengan aksi Evan saat memutar badan sembari mengolah si kulit bundar untuk mengelabui sejumlah pemain Malaysia. "Itulah kelebihan Evan. Tekniknya sangat berkelas. Wajar jika coach Alfred mempercayainya," puji Hargianto.
Di kamar lain, Putu dan Sahrul mengaku terhibur melihat penampilan para pemain Timnas. Di mata mereka, aksi Skuat Garuda melebihi ekspektasi mereka. Maklum, dengan persiapan yang relatif pendek, permainan Timnas dinilai sangat bagus lantaran tak hanya menang 3-0, tapi juga memperlihatkan permainan menawan.
Hanya, Sahrul sempat dibuat geram oleh tekel keras pemain-pemain Malaysia dalam menghentikan pergerakan Andik Vermansah yang di pertandingan kali ini didapuk sebagai kapten menggantikan Boaz yang ditarik keluar di babak kedua. Sahrul merasa kasihan pada eks ikon Persebaya yang kini membela salah satu klub raksasa Liga Super Malaysia, Selangor FA.
"Kasihan saja kalau sampai cedera. Andik adalah salah satu pemain andalan Indonesia saat ini. Kalau dia sampai cedera parah, kerugian besar bagi semua, bukan hanya Andik pribadi, tapi juga Timnas Indonesia dan Selangor," ucap mantan bek tengah Timnas U-19 era Indra Sjafri tersebut.
Terlepas dari itu, para pemain muda Bhayangkara FC mengaku puas melihat permainan Timnas. Mereka mengaku salut dengan seluruh Timnas besutan Alfred Riedl ini. "Semoga hasil positif ini memberikan dampak bagus bagi Timnas di Piala AFF nanti," ujar Putu, rekan setim Sahrul di Timnas U-19 saat memenangi Piala AFF U-19 pada 2013.
Namun, harapan mereka untuk melihat sang kapten, Indra Kahfi, tampil lebih lama pada debutnya bersama Timnas tak kesampaian. Indra hanya mendapatkan kesempatan bermain di 10 menit terakhir. "Tapi tak masalah, lumayan buat jam terbang Bang Indra," ujar Fatchu sembari tersenyum.