Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berterima kasih kepada Ni Nengah Widiasih yang menyabet medali perunggu pada cabang angkat berat Paralimpiade Rio 2016, Jumat (9/9/2016) WIB. Menurutnya, prestasi Ni Nengah tersebut menjadi kado indah pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2016.
Ni Nengah menyumbang medali emas pada cabang angkat berat kelas -42 kg putri, dengan total angkatan 95 kg. Medali emas diraih atlet Turki, Nazmiye Muratli dengan angkatan 104 kg. Adapun medali perak direbut atlet China, Zhe Cui dengan angkatan 102 kg.
Baca Juga
"Selamat dan terima kasih buat Ni Nengah Widiasih yang telah merebut medali perunggu saat kita tengah memperingati Haornas. Dengan medali ini, Indonesia sudah memastikan tradisi medali di Paralimpiade," ujar Menpora dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Jumat.
Perolehan 1 medali perunggu bagi Indonesia ini sudah menyamai prestasi di Paralimpiade XIV 2012 di London. Empat tahun lalu, medali perunggu bagi Indonesia dipersembahkan petenis meja David Mikel Jacob.
"Mudah-mudahan paralimpian lain termotivasi mengukir prestasi bahkan bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen Indonesia," kata Menpora.
Ni Nengah memulai debut internasional pada 2008 di turnamen Thailand. Dia memutuskan terjun ke olahraga angkat berat setelah melihat olahraga itu di televisi. Atlet asal Bali ini lumpuh di kedua kakinya sejak berusia empat tahun akibat penyakit polio.
Datang ke Rio dengan mengusung ambisi meraih prestasi, dia berlatih keras selama empat pekan. Setiap hari dia melahap porsi latihan selama empat jam. Pada Paralimpiade London 2012, dia hanya mampu menempati peringkat kelima, dengan total angkatan 78 kg.
Dia meraih hasil lebih baik di Kejuaraan Dunia Angkat Berat 2014, dengan torehan medali perunggu. Sedangkan di ajang Asian Para Games 2014, dia merebut medali perak dengan total angkatan 93 kg.