Bola.com, Manchester - Jose Mourinho ditunjuk sebagai manajer baru Manchester United mulai musim 2016-2017 menggantikan Louis van Gaal. Kedua manajer memiliki strategi dan pendekatan yang berbeda dalam membesut Setan Merah.
Baca Juga
Louis van Gaal membesut Manchester United dari 2014 hingga 2016. Prestasi terbaik pria berkebangsaan Belanda itu bersama Setan Merah hanyalah meraih trofi Piala FA musim 2015-2016.
Selama 2 tahun menjadi arsitek, Louis van Gaal memimpin Manchester United di 103 pertandingan. Dia membawa Setan Merah meraih 54 kemenangan, 25 kali imbang, dan 24 kalah. Persentase kemenangannya mencapai angka 52,43 persen.
Van Gaal dipecat MU pada 21 Mei 2016 akibat hasil buruk pada ajang Premier League dan Liga Champions, serta perseteruan dengan beberapa pemain senior Setan Merah.
Mantan manajer Chelsea, Jose Mourinho, ditunjuk sebagai pengganti van Gaal pada 27 Mei 2016. Pria berkebangsaan Portugal itu membawa Setan Merah meraih 3 kemenangan beruntun pada ajang Premier League 2016-2017 dan FA Community Shield.
MU menang 2-1 melawan Leicester City pada FA Community Shield (7/8/2016). Kemudian, Setan Merah menang 3-1 pada laga perdana Premier League 2016-2017 melawan Bournemouth (14/8/2016). MU menang 2-0 melawan Southampton (19/8/2016) dan 1-0 melawan Hull City (27/8/2016).
Berikut Bola paparkan 5 perbedaan Louis van Gaal dan Jose Mourinho:
1
Rotasi Pemain
Louis van Gaal dikenal gemar melakukan rotasi pemain di timnya pada musim 2015/2016. Kala itu, LvG mengaku harus melakukannya untuk menjaga kebugaran pemain.
"Di Premier League, kondisinya berbeda dan lebih sulit. Itu karena banyaknya pertandingan yang harus kami mainkan," ungkap LvG, seperti dikutip Mirror.
"Kami harus bermain di pertandingan yang jumlahnya lebih banyak ketimbang di Spanyol atau Jerman. Itu alasannyasaya harus melakukan rotasi pemain. Ketika saya bisa melakukannya, saya harus melakukannya," ia menambahkan.
Rotasi pemain yang dilakukan Van Gaal bisa terbilang unik dan pemain bisa bermain di posisi yang benar-benar baru. Daley Blind, yang sebelumnya bermain sebagai gelandang bertahan, malah bermain sebagai bek kanan. Adapun, Marouane Fellaini yang posisi aslinya sebagai gelandang serang sempat bermain di posisi sayap.
Adnan Januzaj, yang saat ini sedang dipinjamkan ke Sunderland, sempat menggantikan Darren Fletcher pada saat menghadapi Sunderland pada Agustus 2014, dan bermain menjadi gelandang bertahan.
Situasi yang sama tidak terjadi pada sama Mourinho. Dalam 3 pertandingan di Premier League, Mou selalu memakai line-up yang sama, dan satu-satunya perubahan yang terjadi adalah Paul Pogba yang kemudian dipasang menggantikan Ander Herrera.
2
Berbaur dengan Pemain
Louis van Gaal dikenal tidak terlalu suka membaur dengan para pemainnya, kecuali pada saat latihan. Van Gaal menempati ruang ganti yang terpisah dengan para pemain. Menurut beberapa pemain, selain metode kepelatihan yang dibilang membosankan, dia juga tidak disukai di ruang ganti karena menjaga jarak dari para pemain. Maka tidak heran, jika para pemain seperti Michael Carrick bahkan mengaku akan pindah dari Old Trafford, jika van Gaal masih bertahan.
Sementara itu, Mourinho amat berbeda. Dia tidak segan-segan langsung mengunjungi ruang ganti sebelum pertandingan. Salah satu pemain, Ander Herrera, mengakui Motivasi dari Mou amat efektif untuk mengembalikan kepercayaan diri pemain MU.
"Saya ingat pada pertandingan melawan Bournemouth, pelatih menyatakan jika kami mencetak satu gol, kami harus mencoba mencetak gol kedua, karena kami harus menempati peringkat pertama papan klasemen. Jadi ini hal yang bagus, karena dia membuat kami yakin tim bisa mencapai hal yang penting musim ini," jelas Herrera kepada MUTV.
"Sesi latihan kami selalu bahagia, kami selalu ingin bermain secepat mungkin, dan menempati puncak klasemen," ia menambahkan.
3
Memanfaatkan Tinggi Badan
Bersama Mourinho, Manchester United akan mendapatkan keunggulan dalam duel udara. 3 pemain baru mereka, Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, dan Paul Pogba, semuanya memiliki tinggi badan di atas 180 cm.
Sangat berbeda saat Setan Merah masih dilatih oleh van Gaal. Mereka hanya mengandalkan Fellaini untuk memenangkan duel udara. van Gaal bahkan mengakui kelemahan tersebut, namun tidak membeli pemain yang sesuai untuk menutupi kelemahan tersebut.
Apa yang sudah saya katakan sebelum pertandingan, jika kami membuat lawan mendapatkan bola mati, mereka bisa mencetak gol. Kami punya kesulitan dengan situasi itu. Kami juga banyak membuat pelanggaran di 60 meter di sekitar area penalti, dan itu menjadi masalah tersendiri,” ujar Van Gaal dengan lesu pada Sky Sports.
4
CCTV di Ruang Ganti
Pemain Manchester United benar-benar harus disiplin selama diarsiteki Louis Van Gaal. Jangan ada yang berani macam-macam, termasuk pemain bintang seperti Wayne Rooney.
Bagaimana tidak, Van Gaal memasang kamera CCTV di sekeliling Carrington, tempat latihan United. Dengan begitu, Van Gaal bisa melihat langsung gerak-gerik setiap pemain. Demikian dilaporkan Daily Mail.
Mourinho langsung memerintahkan staf MU mencopot CCTV tersebut pada hari pertama kepemimpinan. Pria asal Portugal itu percaya para pemain MU sudah dewasa dan memiliki rasa tanggung jawab serta kedisiplinan sebagai pemain profesional.
5
Jadwal Latihan Teratur
Van Gaal suka membuat jadwal latihan mendadak, sehingga para pemain tidak suka dengan kebiasaannya tersebut. Mourinho berlaku sebaliknya, yakni menyusun jadwal latihan sebulan sebelum jadwal latihan tersebut dilaksanakan. Ini memberikan kesempatan untuk merencanakan jadwal lain di luar latihan tanpa tergesa-gesa.
Berbagai Sumber
Baca Juga
Ruben Amorim Keluhkan Sorotan Media: Lebih Banyak Wawancara di Man Utd dalam Seminggu Dibanding 4 Tahun di Sporting
Ruben Amorim Akui Joshua Zirkzee Frustrasi saat MU Imbang Vs Ipswich Town: Jujur Kami Khawatir
Liga Inggris: Timnya Imbangi MU, Manajer Ipswich Town Mengaku Sempat Kegocek Ruben Amorim