3 Pengaruh Penampilan Apik Irfan Bachdim di Timnas Indonesia

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 09 Sep 2016, 12:30 WIB
Irfan Bachdim, Andik Vermansah dan Zulham Zamrun foto-foto bersama fans saat berada di Hotel. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Irfan Haarys Bachdim sukses menjalani comeback bersama Timnas Indonesia dalam laga uji coba melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016). Irfan mencetak satu gol dan satu assist untuk kemenangan Indonesia 3-0.

Momen kemenangan 3-0 atas Malaysia mengobati kekecewaan Irfan saat Indonesia kandas di final Piala AFF 2010. Setelah menang 5-1 di Jakarta pada babak penyisihan, Indonesia justru babak belur di final leg pertama dan akhirnya harus puas sebagai runner-up. 

Advertisement

Bagi Irfan, laga Selasa malam juga menuntaskan kekecewaan karena pada Piala AFF 2014 dia tersingkir akibat cedera. Selain itu, pertandingan tersebut juga berarti bagi semua pemain, termasuk Irfan, untuk merayakan kembalinya Indonesia pada ajang internasional setelah satu tahun terkena sanksi FIFA.

Seusai pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia, Irfan mengungkap beberapa kunci sukses yang membuat dirinya tampil maksimal meski hanya berlatih dua hari.

Apa saja yang memengaruhi Irfan sehingga tampil cemerlang?

2 dari 4 halaman

Kompak dengan Boaz Solossa

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak kapten tim, Boaz Solossa yang dicetak ke gawang Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bagi Irfan, penampilan ciamik dalam pertandingan itu tak lepas dari rekan duetnya, Boaz Solossa. Alfred Riedl memang sejak awal ingin menduetkan dua penyerang itu dalam formasi 4-4-2. Boaz dan Irfan memang jarang sebagai striker murni, namun kekompakan mereka cukup menjanjikan untuk Piala AFF 2016.

"Banyak hal yang saya dapat dari Boaz meski kami baru bertemu pada seleksi. Bagi saya Boaz adalah legenda. Dia kapten yang mampu memberikan kami semangat," kata Irfan.

Irfan memang sudah sejak lama mengidamkan berduet dengan Boaz atau Zulham Zamrun. Namun, pada Piala AFF 2014, Irfan batal memperkuat skuat Garuda lantaran dibekap cedera. 

"Enak sekali ketika berada di lapangan, kami berdua sudah memahami satu sama lain dan semoga duet ini dipertahankan hingga Piala AFF dan tidak ada halangan lagi bagi kami untuk memperkuat Indonesia.

Tahun ini, Irfan mengawali perjuangan di Timnas Indonesia dengan mulus. Tak hanya Boaz, Irfan mengaku penampilannya dipengaruhi suasana tim yang kondusif. Banyaknya pemain baru membuat tim besutan Alfred Riedl lebih segar. 

"Menurut saya tim ini sangat bagus. Ada pemain muda yang seangkatan Evan Dimas, lalu di atasnya ada Andik, saya, dan beberapa pemain senior di Piala AFF 2010."

3 dari 4 halaman

Lebih Dewasa

Striker Timnas Indonesia, Irfan Bachdim terjatuh sambil memegang bagian paha setelah diterjang kiper Malaysia, Khairul Fahmi dalam laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016). (Bola.com/Robby Firly)

Dalam bentrok kontra Malaysia, Irfan Bachdim sempat tersulut emosi saat dilanggar oleh kiper Malaysia, Khairul Fahmi Che Mat. Irfan jatuh dan mengerang kesakitan pada babak kedua, setelah ditekel Khairul Fahmi. Namun, Irfan hanya mengeluh dan tak melalukan protes berlebihan. 

Tiga tahun lalu, IrfanBachdim berkelahi dengan pemain Filipina hingga ia diganjar kartu merah, dalam laga persahabatan di Stadion RizalMemorial, 22 Juni 2012.

"Sekarang saya sudah dewasa jadi tidak menyikapi berlebihan. Mungkin kalau itu terjadi lima tahun lalu saya bisa berani dengan dia (Khairul Fahmi), tapi sekarang tidak," ucapnya.

Irfan juga mengakui kedewasaannya dan gaya bermain yang lebih simpel dipengaruhi saat dia bermain di J-League, baik di Ventforet Kofu maupun Consadole Sapporo. Efektivitas menjadi andalan Irfan yang kembali diposisikan sebagai striker oleh Alfred Riedl.

"Banyak main simpel dan menggunakan kecepatan, ya itu pengaruh dari Jepang dan saya ingin terapkan saat di Timnas Indonesia," imbuh Irfan.

4 dari 4 halaman

Pengaruh Suporter

Para suporter merayakan kemenangan Indonesia atas Malaysia. Meskipun persiapan mepet namun skuat Merah Putih bisa melakukan comeback manis dengan menaklukkan Malaysia 3-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Satu hal yang selalu Irfan rindukan dari Timnas Indonesia adalah suporter. Kerinduan itu akhirnya terobati di Stadion Manahan. Pada saat itu, 22 ribu penonton memadati stadion milik Pemkot Solo. Bagi Irfan, momen yang membuatnya mampu tampil apik adalah saat memasuki lapangan dan melihat stadion penuh.

"Itu merupakan momen terbaik bagi saya. Penonton luar biasa dan sepertinya mental lawan menurun gara-gara suporter. Tapi, itulah yang selalu saya tunggu di timnas. Bagi saya tidak ada suporter yang lebih fanatik dari Indonesia," tegasnya.

Memang, saat di Indonesia, Irfan menikmati pertemuannya dengan para fans yang selalu meminta foto bersama dan tanda tangan. Irfan tak pernah mengenal lelah ketika fans meminta foto bersama.

"Kalau tidak ada mereka siapa lagi yang mendukung saya?" tegasnya.