Bola.com, Bandung - Playmaker asal Argentina, Marcos Flores menjadi pemain asing rekrutan terakhir Persib Bandung untuk mengarungi putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Bagi Marcos, Persib bukanlah tim asing. Saat memperkuat klub Australia, Central Coast Mariners ia pernah berhadapan Tim berjulukan Maung Bandung saat Menpora Cup 2013 lalu. Saat itu ia dua kali bahkan menjebol gawang Persib, klub yang kini dibelanya. Skor pertandingan tiga tahun silam 3-3.
Baca Juga
Dari lawan kini jadi kawan. Di dunia sepak bola profesional hal itu dimungkinkan. Aksi Flores membekas di hati pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, yang kemudian meminta manajemen Tim Pangeran Biru menggaet sang pemain.
Bola.com berkesempatan melakukan wawancara dengan Marcos di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Jumat (9/9/2016). Berikut petikannya:
Anda resmi menjadi pemain Persib. Beberapa tahun silam Anda sempat melawan tim satu ini, ingat momen tersebut?
Tentu saya ingat sekali Persib, tahun 2013 klub saya Central Coast Mariners datang ke Indonesia untuk berlaga di Piala Menpora. Momen yang menyenangkan bertanding melawan Persib dan Arema di hadapan begitu banyak fans fanatik kedua klub. Saya senang sekali bisa kembali ke sini.
Saat itu Anda pernah membayangkan membela Persib di kemudian waktu?
Pastinya tidak. Tapi dalam dunia sepak bola apapun bisa terjadi. Yang pasti saya senang bisa bergabung ke Persib.
Saya ucapkan terimakasih kepada manajemen Persib, agen, dan semua pihak yang membuat semuanya berjalan lancar sampai akhirnya saya tiba di Bandung dan siap bermain buat klub ini.
Saya sangat faham, bergabung dengan tim terbesar di Indonesia. Tentunya saya sangat ingin menampilkan permainan terbaik saya untuk membantu tim ini menjadi yang terbaik di kompetisi Indonesia.
Kalau boleh tahu sejak kapan Anda dihubungi Persib?
Belum lama, kurang dari sebulan lalu. Proses negosiasi butuh waktu sebelum akhirnya saya mengiyakan tawaran Persib Bandung.
Saya juga melakukan perjalanan yang sangat panjang dari Argentina menuju Indonesia. Tapi semua sudah dilalui dan saya sangat senang semua menjadi kenyataan.
Lagu La Bamba
Selain Persib apakah ada klub lain yang mengajak Anda bergabung?
Tidak ada yang benar-benar serius membuka komunikasi dengan saya. Sejujurnya saya hanya berpikir Persib Bandung, karena mereka yang benar-benar melakukan pendekatan yang serius. Saya tahu betapa pentingnya kehadiran saya di tim ini.
Waktu pertama kali datang ke Indonesia, Anda diundang ke kediaman manajer Persib, Umuh Muchtar. Apakah momen spesial yang masih Anda masih ingat?
Ya betul saya ingat sekali apalagi ketika bertemu manajer Persib, waktu itu saya saya bernyanyi dan bergoyang lagu La Bamba hahahaa (tertawa ceria). Kalau saya meninggal dunia mungkin baru saya lupa momen itu. Mungkin nanti beliau meminta bernyanyi lagi, saya akan sambil memainkan gitar.
Anda baru gabung ke Persib dan putaran kedua kompetisi sudah berjalan, yakin bisa beradaptasi kilat?
Mungkin saya butuh beberapa hari untuk beradaptasi. Saya akan berjuang sekuat tenaga untuk secepatnya menyesuaikan diri dengan gaya bermain Persib dan kultur sepak bola Indonesia.
Pastinya saya sangat bersemangat. Saya tahu betapa bagus materi tim Persib, saya sangat senang bisa menjadi bagian di antara mereka.
Anda optimistis bisa cepat nyetel dan memberi dampak nyata pada performa tim?
Semoga saya bisa cepat melakukan ini, karena tidak ingin mengecewakan manajemen, tim pelatih, dan semua pendukung Persib.
Target Anda bersama Persib?
Target saya membantu tim Persib sampai mencapai prestasi yang terbaik dan tentunya membantu rekan satu tim mencetak gol.
Robertino dan Nomor Punggung
Bagaimana Anda melihat atmosfer sepak bola Indonesia?
Sangat bagus, suporternya luar biasa. Karena pernah melihat kemeriahan sepak bola di negara ini maka saya datang ke Persib. Saya ingin merasakan denyut persaingan kompetisi di Indonesia.
Anda tahu sosok Robertino Pugliara, gelandang asal Argentina yang akan jadi rekan Anda di Persib?
Ya saya tahu Robertino, saya sangat menghormatinya. Dia pemain bagus dan saya harap kami bisa main berdampingan. Diogo Alves Ferreira dan Sergio van Dijk pun saya kenal sekali karena saya pernah bermain dengan mereka di Australia. Saya juga berterima kasih kepada mereka yang telah merekomendasikan nama saya ke pelatih untuk bergabung dengan Persib.
Anda menggunakan nomor punggung berapa di Persib?
Yang pasti tidak nomor 10, karena Robertino akan tetap menggunakan nomor tersebut. Saya pakai nomor 48 kenapa nomor itu karena angka itu mewakili orang terpenting di hidup saya.
Dia baru saja meninggal, saya ingin menggunakan angka itu pada jersey saya dengan bangga. Dia adalah ibu baptis saya, dia sakit kanker dan baru meninggal beberapa bulan yang lalu.
Harapan yang paling Anda inginkan saat ini?
Seperti yang saya bilang tadi, saya ingin memberikan yang terbaik buat tim ini dan saya harap bisa berdampingan kerja sama dengan semua pemain yang ada di sini. Semoga segalanya berjalan lancar.