Paralimpiade 2016: Ni Nengah Dikucuri Bonus Rp 1 Miliar

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Sep 2016, 19:30 WIB
Atlet angkat berat, Ni Nengah Widiasih, mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia pada ajang Paralimpiade Rio 2016 di Pavilion 2 Rio Centro, Brasil, Jumat (9/9/2016) dini hari WIB. (Reuters/Ueslei Marcelino)

Bola.com, Jakarta - Atlet angkat berat Indonesia yang menyumbangkan medali perunggu di ajang Paralimpiade Rio 2016, Ni Nengah Widiasih, dipastikan bakal mendapat bonus dari pemerintah senilai Rp 1 miliar. Dia juga bakal mendapat jaminan hari tua (JHT) senilai Rp 10 juta per bulan selama seumur hidup.

Advertisement

Ni Nengah mempersembahkan medali perunggu dari kelas -42 kg putri, Jumat (9/9/2016), dengan total angkatan 95 kg. Medali emas diraih atlet Turki, Nazmiye Muratli dengan angkatan 104 kg. Adapun medali perak direbut atlet China, Zhe Cui dengan angkatan 102 kg.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewo Broto, mengatakan bonus untuk peraih medali di Paralimpiade nominalnya sama dengan untuk atlet yang turun di Olimpiade Rio. Peraih emas dikucuri Rp 5 miliar, sedangkan perak dan perunggu masing-masing senilai Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar. 

"Ni Nengah dapat medali perunggu sehingga berhak mendapat bonus Rp 1 miliar," kata Gatot, melalui pesan singkat kepada Bola.com.

Atlet peraih medali di Paralimpiade juga berhak memperoleh tunjangan hari tua yang nominalnya sama dengan para atlet olimpiade. Peraih medali emas memperoleh Rp 20 juta per bulan, perak Rp 15 juta per bulan, dan perunggu Rp 10 juta per bulan.  

Berkat medali yang dipersembahkan atlet asal Bali yang mengalami lumpuh kedua kakinya sejak berusia empat tahun akibat penyakit polio itu, Indonesia setidaknya sudah mempertahankan pencapaian seperti di Paralimpiade London 2012. Saat itu, Indonesia juga meraih medali perunggu dari petenis meja, David Jacobs. 

Kans untuk kembali menambah medali masih terbuka lebar, salah satunya melalui David Jacobs.