Bola.com, Jakarta - Nama Mahir Radja Djamaoeddin sejatinya masuk dalam daftar seleksi di Timnas Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala AFF 2016. Namun, sang pemain belia memilih menjalani trial di klub Spanyol, Deportivo Castellon SAD. Siapa sangka keputusannya berbuah manis.
Ia secara resmi pada Rabu (7/9/2016) dikontrak Castellon untuk bermain di tim U-19 klub yang bermarkas di Kota Valencia. Keputusan Mahir sendiri menepikan kesempatan mengikuti seleksi Tim Merah-Putih bukan karena ia tidak nasionalis.
Baca Juga
Agenda trial di Castellon berbarengan dengan pelatnas Timnas Indonesia U-19. Kesempatan menjalani tes di klub Divisi 4 Spanyol tersebut tidak datang setiap saat. Sang ayah, Demis Djamaoeddin, membebaskan anaknya untuk memilih.
"Saya hanya bilang ada konsekuensi yang ditanggung di setiap keputusan yang diambil. Kalau ikut seleksi Timnas Indonesia U-19, ia harus siap menunggu setahun lagi buat dapat kesempatan trial. Sebaliknya kalau memilih menjalani tes di Castellon ia otomatis memendam hasrat membela negara turun di Piala AFF," ujar Demis yang dikontak Bola.com pada Jumat (9/9/2016) malam.
Saya membebaskan dia menetapkan pilihan. Setelah berfikir beberapa hari akhirnya ia memutuskan tetap di Spanyol," tambah sang ayah yang notabene mantan pengurus Badan Tim Nasional PSSI tersebut.
Sudah lima tahun Mahir berada di Spanyol menjalani latihan privat yang dikelola oleh Vicente Floro, seorang agen pemain berlisensi FIFA. Vicente sendiri merupakan putra mantan pelatih Real Madrid, Benito Floro. Ia mendirikan akademi privat untuk menampung pesepak bola-pesepak bola berbakat dari berbagai belahan dunia untuk dipasarkan ke klub-klub Eropa.
Bersama rekannya Dallen Ramadhan yang juga dikontrak oleh Castellon, lima tahun lalu Mahir berangkat ke Spanyol bersama tujuh pemain asal Jakarta Football Academy (Muhammad Rafif, Ferul Monang, Syahrian Abimanyu, Hanif Faturahman, Hanif Abdurrauf, Samuel Christianson, dan Nicolas Pambudi).
Kala itu, ke-9 pemain asal Indonesia tersebut berhasil membawa tim yang mereka perkuat menjadi juara turnamen usia dini wilayah Valencia untuk kategori usia di bawah 16 tahun. Untuk mengasah kemampuannya Mahir memutuskan menjalani pendidikan privat.
"Keinginan untuk mengembangkan karier muncul dari sang anak sendiri. Saya sempat kaget dengan keinginannya tinggal di Spanyol. Saya melihat tekadnya amat kuat, sehingga akhirnya mengiyakan keinginannya," ujar Demis.
Sempat Berkiprah di Timnas U-16
Selama sang putra di Negeri Matador, Demis Djamaoeddin hanya sekali mengunjungi sang putra. Ia ingin Mahir, putra sulungnya mandiri dan bermental tangguh.
"Saya hanya sekali menjenguk dia, itu pun diam-diam," kata Demis.
Demis sendiri memilih tidak gembar-gembor soal petualangan putranya. "Orang mungkin akan berfikir saya memanfaatkan jabatan saya di PSSI untuk mendorong karier Mahir. Saya tidak ingin seperti itu. Biarkan saja mengalir, kalau memang ia nantinya jadi pesepak bola biarkan itu berjalan natural," ungkapnya.
Karier junior Mahir Radja Djamaoeddin berawal di Akademi Villa 2000. Ia sempat masuk program pelatnas jangka panjang Timnas Indonesia U-19 besutan Fachry Husaini pada tahun 2015. Sayang, belum sempat mentas merasakan atmosfer turnamen internasional, konflik sepak bola nasional meledak.
Timnas Indonesia U-19 kemudian dibubarkan karena tak bisa berlaga di pentas internasional seiring jatuhnya sanksi FIFA imbas intervensi pemerintah RI.
Sebelumnya pemain kelahiran 23 Mei 1998 itu sempat berkiprah juga di Timnas U-16 Piala AFF 2013. Keberhasilan sang gelandang mendapatkan kontrak terasa membahagiakan.
"Pastinya saya amat senang akhirnya bisa mengantungi kontrak profesional dari Castellon. Semoga saya mendapat kesempatan bermain yang banyak di tim U-19 sehingga bisa naik kelas ke tim utama," ungkap Mahir Radja Djamaoeddin. Mahir Radja Djamaoeddin yang dikontak Bola.com pada Kamis (8/9/2016)
Castellon sendiri merupakan klub yang saat ini sedang berkompetisi di Divisi Tercera atau kompetisi kasta keempat di Spanyol. Klub yang diarsiteki Kiko Ramirez itu bermarkas di Nou Estadi Castalia yang berkapasitas 16 ribu penonton.
Klub yang berdiri tahun 1922 itu juga pernah diperkuat beberapa pemain berkualitas. Mulai dari Leonardo Ulloa, Emilio Nsue, Gaizka Mendieta, hingga mantan pelatih Spanyol, Vicente del Bosque.
Karier Dallen-Mahir di Indonesia
Selain Mahir, pemain asal Indonesia lainnya Dallen Ramadhan juga resmi diikat kontrak Deportivo Castellon SAD.
Dallen sebelumnya pernah memperkuat Pelita Bandung Raya saat tampil di Piala Presiden 2015. Namun, kontraknya bersama tim yang kini berganti nama menjadi Madura United itu tidak berlanjut sehingga ia akhirnya mencoba peruntungan di Spanyol.
Sedangkan, Mahir sempat mengikuti seleksi bersama Persija yang diarsiteki Rahmad Darmawan saat persiapan tampil di Piala Presiden 2015. Namun, mantan pemain Timnas Indonesia U-16 tak jadi direkrut oleh Tim Macan Kemayoran karena Rahmad lebih memilih merekrut pemain berpengalaman.
Sebelum resmi berkostum CD Castellon, Dallen dan Mahir sama-sama pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang diasuh Fachry Husaini.
"Sangat senang dan bangga menjadi bagian dari CD Castellon! Tantangan baru dengan begitu banyak angan-angan. Terima kasih untuk semua yang selalu mendukung saya," tulis Dallen di akun Instagramnya.