Bola.com, Manchester - Stadion Old Trafford, Sabtu (10/9/2016), menjadi saksi pertemuan pertama Jose Mourinho dan Josep Guardiola di pentas Premier League. Hal tersebut menjadi satu di antara magnet kala Manchester United menjamu Manchester City, matchday 4 Premeirship 2016-2017.
Mourinho dan Guardiola bertemu terakhir pada perebutan trofi Piala Super Eropa 2013. Saat itu Guardiola berhasil membawa Bayern Munchen menaklukkan Chelsea yang diasuh Mourinho melalui adu penalti. Sepanjang waktu normal, kedua tim berbagi skor 2-2.
Baca Juga
Namun, atensi publik tak akan lekang ketika kedua pelatih papan atas tersebut bersaing di pentas La Liga. Kala itu, setiap pertemuan Barcelona, yang diasuh Guardiola, kontra Real Madrid arahan Mourinho, selalu berakhir dengan beberapa hal kontroversi.
Tak pelak, saat kedua orang tersebut kembali memimpin anak asuhnya pada laga krusial, seluruh hikayat ala mereka kembali mencuat. Persaingan, adu cerdik atau apapun namanya, bakal dihiasi dengan tensi tinggi. Tak jarang, alur provokasi menjadi bumbu yang membuat suasana semakin pedas.
Kolumnis BBC Sport, Alan Shearer meyakini, Derbi Manchester edisi ke-172 nanti, akan berjalan panas. Hal itu akan memberi benefit pada Premier League. "Namun yang lebih penting, persaingan di lapangan sangat menarik. Keduanya punya banyak variasi strategi dengan amunisi yang tersedia. Jadi, tunggu saja kejutan apa yang akan mereka perlihatkan," ucap eks bomber Timnas Inggris tersebut, Jumat (9/9/2016).
Komentar Shearer merujuk pada deretan prajurit Mourinho dan Guardiola. Meski tak semuanya bakal merumput, kelengkapan armada menjadi isyarat kalau kedua tim bakal saling kejar sepanjang musim ini.
"Mereka punya pemain yang sangat lengkap dari berbagai belahan dunia. Itu daya tarik yang luar biasa, dan saya pikir akan menular di lapangan. Jika itu terjadi, secara teknik mereka bakal berimbang. Sekarang, tinggal kepandaian untuk meramu ragam kekuatan itu menjadi senjata kreatif," beber Shearer.
Eks Blackburn Rovers dan Newcastle United tersebut benar. Secara materi, kubu Manchester United memiliki sederet jagoan lokal, seperti Phil Jones, Wayne Rooney, Chris Smalling, Jesse Lingard, Michael Carrick, Marcus Rashford dan Luke Shaw. Sedangkan tim tamu punya daftar nama Raheem Sterling, Fabian Delph dan bek tengah John Stones.
Wakil Spanyol juga ada pada kedua kubu. David De Gea, Juan Mata dan Ander Herrera ada di kubu Manchester United. Sedangkan Nolito, Jesus Navas dan David Silva, menjadi kekuatan Manchester Biru.
Dua negara tetangga, Belanda dan Belgia, juga punya wakil di sana. Setan Merah, julukan Manchester United, memiliki Memphis Depay, Timothy Fosu-Mensah, Daley Blind dan Marouane Fellaini. Kubu lawan mendapatkan jasa Vincent Kompany serta Kevin De Bruyne.
Prancis tak mau kalah. Anthony Martial dan Morgan Schneiderlin menjadi andalan Manchester United untuk berjibaku dengan dua bek, Bacary Sagna dan Gael Clichy. Jerman juga mengirim Bastian Schweinsteiger (Manchester United) untuk bersaing dengan İlkay Gündogan dan Leroy Sane.
Penggawa asal Afrika juga ada di kubu duo Manchester, yakni Eric Bailly, dan dua Manchester City, seperti Yaya Toure dan Kelechi Iheanacho. Kawasan Amerika Selatan juga menyumbang nama Marcos Rojo, Sergio Romero dan Antonio Valencia, berkostum Manchester United.
Sedangkan Manchester City punya Pablo Zabaleta, Claudio Bravo, Fernando, Sergio Aguero, Willy Caballero, Fernandinho dan Nicolás Otamendi. Sayang, beberapa nama bintang papan atas tersebut tak akan bermain, seperti Sergio Aguero dan Vincent Kompany, di kubu tim tamu.
Kombinasi Amunisi dan Strategi
Armada yang lengkap membuat kunci utama pertandingan nanti adalah kesiapan dua arsitek tim untuk merotasi pemain. "Kami adalah keluarga yang sangat gembira, dan selalu bersama untuk menikmati pertandingan. Setiap pemain memiliki tanggung jawab secara kolektif, dan itu akan menjadi kekuatan hebat untuk bersua Manchester City. Pasukanku selalu ingin menang dan mengincar juara," tegas Jose Mourinho, Manajer Manchester United, di situs resmi klub.
Mourinho mengaku tak ingin melirik materi, karena tak berbeda jauh. "Opsi kami banyak, begitu juga mereka. Artinya, kami akan memanfaatkan celah sesempit apapun, dan kans itu akan berbuah baik. Manajer telah berdiskusi tentang itu, dan kami senang karena mendapat bekal berharga," ungkap Michael Carrick, gelandang Manchester United.
Menurut Carrick, modal keberadaan Mourinho di bangku cadangan Old Trafford, akan memberikan energi luar biasa. Rasa optimistis eks Tottenham Hotspur tersebtu bisa menjadi kenyataan, karena Guardiola pernah merasakan tak pernah menang pada empat laga pertama pembuka liga, yakni saat menukangi Barcelona B, Barcelona dan Bayern Munchen.
Selain itu, setelah kalah empat partai beruntun pada Derbi Manchester, Manchester United tak terkalahkan pada tiga pertemuan terakhir. The Red Devils membukukan 2 menang dan sekali seri.
Pekerjaan rumah Manchester City juga cukup rumit, karena musim lalu mereka gagal merobek jala rival sekota pada dua pertemuan. Sisi negatif tuan rumah terletak pada tiga kekalahan mereka dari lima pertemuan di Old Trafford.
Rahasia Taktik Manchester City
Manchester City sudah menyiapkan banyak variasi untuk mengatasi tekanan, terutama beban yang dibawa Guardiola. "City menuai 3 kemenangan di bawah Guardiola, dan itu sudah lebih dari cukup untuk menekuk Manchester United. Taktik Guardiola sangat brilian, dan saya yakin itu senjata kami," jelas Kevin De Bruyne, gelandang The Citizens.
Guardiola sendiri mengaku tak terlalu merisaukan ketiadaan dua penggawa utama, VIncent Kompany dan Sergio Aguero. Ia mengaku sudah mendapatkan gambaran sang pengganti. "Titik konsentrasiku adalah meningkatkan level permainan," tegas Pep.
Berkaca dari kondisi di atas, pertempuran Manchester United kontra Manchester City, tak sekadar gengsi. Pada sisi lain, siapapun pemenang dari laga kali ini, berstatus sebagai penakluk pertama lawan.
Saat ini, duo Manchester tersebut belum terkalahkan. Mereka sama-sama mengoleksi 9 angka. Artinya, jika menuai kemenangan, satu di antara mereka berpeluang berada di peringkat teratas, tergantung hasil yang didapat Chelsea.
Namun simak apa kata Mark Hughes, eks pemain yang pernah berkostum dua tim asal kota Manchester tersebut. "Sama seperti partai sekota lain, hal terpenting adalah menang dengan skor berapapun. Tentang hasil itu membuat kami berada di peringkat atas, itu masalah lain," ucapnya.
Head To head
20/3/2016 Manchester City 0-1 Manchester United (Premier League)
25/10/2015 Manchester United 0-0 Manchester City (Premier League)
12/4/2015 Manchester United 4-2 Manchester City (Premier League)
2/11/2014 Manchester City 1-0 Manchester United (Premier League)
25/3/2014 Manchester United 0-3 Manchester City (Premier League)
22/9/2013 Manchester City 4-1 Manchester United (Premier League)
5 Partai Terakhir Manchester United
4/8/2016 Manchester United 0-0 Everton (Persahabatan)
7/8/2016 Leicester City 1-2 Manchester United (Community Shield)
14/8/2016 Bournemouth 1-3 Manchester United (Premier League)
20/8/2016 Manchester United 2-0 Southampton (Premier League)
27/8/2016 Hull City 0-1 Manchester United (Premier League)
5 Partai Terakhir Manchester City
13/8/2016 Manchester City 2-1 Sunderland (Premier League)
17/8/2016 Steaua Bucureşti 0-5 Manchester City (Liga Champions)
20/8/2016 Stoke City 1-4 Manchester City (Premier League)
25/8/2016 Manchester City 1-0 Steaua Bucureşti (Liga Champions)
28/8/2016 Manchester City 3-1 West Ham United (Premier League)
Sumber: Berbagai sumber
Baca Juga