Bola.com, Tenggarong - Perseru Serui menjadi korban tidak menentunya jadwal pertandingan pekan ke-19 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Akibatnya, jelang laga tandang melawan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (10/9/2016) malam, masa istirahat tim Cenderawasih Oranye sangat kurang.
Jika dihitung waktu keberangkatan dari Serui hingga Tenggarong, Arthur Bonai dkk. hanya istirahat selama 20 jam. Padahal idealnya, pemain yang akan bertanding minimal mendapatkan jatah istirahat 24 jam.
"Kami baru tiba di Tenggarong jam 23.00 (Jumat, 9/9/2016). Mereka tidur hingga Sabtu (10/9/2016) siang. Jadi, Sabtu ini kami sama sekali tak melakukan senam pagi atau mencoba lapangan. Kami perintahkan para pemain istirahat total agar bugar lagi saat menghadapi Mitra Kukar nanti malam," ungkap Edward Norman Banua, manajer Perseru kepada Bola.com.
Baca Juga
Edward Norman Banua membeberkan kronologis kendala yang menimpa anak asuh Hanafi. Berdasarkan jadwal yang dirilis operator TSC, PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) seharusnya partai Mitra Kukar kontra Perseru digelar, Senin (12/9/2016).
"Karena hari itu Hari Raya Idul Adha, Polda Kaltim tak memberi izin keramaian kepada panpel Mitra Kukar. Kami mengusulkan pertandingan dilaksanakan maju sehari (Minggu, 11/9/2016). Polda kembali tak merestui, karena itu malam takbiran. Kami pun mau bila pertandingan dihelat Minggu pagi hari saja, tapi tetap mentok," jelas Edward Norman Banua.
Tarik ulur penentuan jadwal laga ini, kata Edward Norman Banua, disesuaikan jadwal penerbangan rombongan Perseru dari Serui yang memakan waktu puluhan jam ke Tenggarong.
"Imbasnya, tiket pesawat kami berubah-ubah. Padahal, kami sudah memesan tiket berangkat tanggal 10 September untuk main 12 September. Setelah ada kesepakatan jadwal bertanding, kami kelabakan harus berangkat ke Tenggarong, 9 September, dan tiba di Tenggarong tengah malam," paparnya.
Meski terombang-ambing jadwal pertandingan dan kondisi kebugaran tak ideal, lanjut Edward Norman Banua, para pemain Perseru siap meladeni anak asuh Jafri Sastra. Termasuk mencuri jatah poin milik Naga Mekes.
"Kami tak boleh menyerah dengan kendala ini. Anak-anak sepakat harus dapat poin. Apalagi jika melihat grafik permainan Perseru, kami sangat optimis bisa melakukannya," ujar Edward Norman Banua.