MU Terkapar Lawan City di Old Trafford, ke Mana Paul Pogba?

oleh Ary Wibowo diperbarui 11 Sep 2016, 19:30 WIB
Paul Pogba. (Reuters / Jason Cairnduff)

Bola.com — Manchester United (MU) tak berdaya ketika menghadapi Manchester City pada pertandingan bertajuk Manchester Derby, di Old Trafford, Sabtu (10/9/2016). Setan Merah kalah 1-2. Lantas, ke mana peran bintang The Red Devils, Paul Pogba?

Advertisement

Hal di atas wajar jika dijadikan pertanyaan besar bagi kubu MU. Bergabung dari Juventus dengan status pemain termahal dunia, Pogba sejauh ini dianggap belum menunjukkan peran signifikan dalam permainan skuat asuhan Jose Mourinho. 

Berbagai sindiran serta kritik kemudian mencuat setelah kekalahan dari City. Beberapa suporter MU, termasuk sejumlah pengamat sepak bola Inggris, pun mempertanyakan efektifitas Pogba dalam tiga laga awal di ajang Premier League. 

"Ketika Anda memecahkan rekor transfer untuk merekrut Pogba dan pemain yang Anda jual mampu menjadi Man of the Match #DeBruyne," tulis pemilik akun Twitter @BMRisingTV, ketika menyindir Mourinho, seusai pertandingan. 

Menghadapi pasukan Pep Guardiola, Mourinho menurunkan Pogba sebagai holding midfielder bersama Marouane Fellaini dengan formasi 4-2-3-1. Kedua pemain itu menopang lini tengah MU, yang ditempati Wayne Rooney, Jesse Lingard, dan Henrikh Mkhitaryan. 

Susunan formasi Manchester United saat menghadapi Manchester City. (Bola.com/Ary Wibowo).

Namun, sepanjang babak pertama, Pogba terlihat kurang menjaga bola dengan baik saat bertahan. Bahkan, menurut Squawka, rata-rata umpan berhasil Pogba hanya 69 persen, sedangkan tekel sukses dan memenangi duel udara juga jauh di bawah standar, yakni 67 dan 60 persen. 

Sementara itu, peran Pogba dalam membantu serangan skuat The Red Devlils juga melempem. Sepanjang 90 menit, pemain asal Prancis tersebut hanya melepaskan satu tembakan yang tidak tepat sasaran. Upaya itu pun dilakukannya pada menit-menit awal pertandingan. 

Memang banyak faktor yang membuat performa Pogba tidak maksimal. Keputusan Mourinho memainkan Lingard dan Mkhitaryan, misalnya. Kedua pemain yang selama ini sering duduk di bangku cadangan, ternyata kurang efektif. 

Kiper Manchester City, Claudio Bravo, berusaha menghalau bola tendangan pemain MU, Paul Pogba, dalam laga Premier League di Stadion Old Trafford, Sabtu (10/9/2016). (Action Images via Reuters/Carl Recine).

Mereka beberapa kali terlihat sering kehilangan bola di sisi sayap. Dengan posisi sebagai holding midfielder, Pogba pun beberapa kali terlihat ragu memberi umpan kepada kedua pemain itu. Salah satu jalan keluar adalah mengalirkan bola melalui Rooney di tengah lapangan. 

Sayangnya, kehadiran Fernandinho di posisi sentral City cukup sukses membendung pergerakan Rooney. Alhasil, pada babak pertama, para pemain City-lah yang terlihat jauh dominan. Menurut catatan Premier League, Tim Mancheser Biru mampu menguasai bola hingga 67 persen sepanjang paruh pertama. 

Oleh sebab itu, tidak mengejutkan jika Mourinho menarik keluar Lingard dan Mkhitaryan setelah turun minum. Ander Herrera didaulat untuk membantu Pogba dan Fellaini, sementara Marcus Rashford bekerja menusuk jantung pertahanan City dari sisi kiri. 

Susunan formasi Manchester United saat menghadapi Manchester City. (Bola.com/Ary Wibowo).

Kehadiran Herrera dan Rashford pun membuat permainan MU berkembang. Mourinho kemudian memasukkan Anthony Martial dan menarik keluar Luke Shaw. Namun, wajar jika dibilang perubahan taktik itu telat untuk laga sekelas Manchester Derby 

Sebab, Guardiola pun amat jeli melihat perubahan taktik Mourinho. Melihat timnya mulai tertekan, Guardiola pun menarik keluar Kelechi Iheanacho untuk digantikan Fernando. Bisa dibilang ia menerapkan "False Nine" untuk merapatkan barisan tengah dari gempuran pemain MU. 

"Saya tidak senang dengan performa pemain pada babak pertama. Babak pertama jauh lebih penting ketimbang babak kedua. Kami seperti memberi mereka (Manchester City) keuntungan selama 45 menit," ujar Mourinho, seusai pertandingan. 

2 dari 2 halaman

Posisi Pogba?

Gelandang Manchester United asal Prancis, Paul Pogba. (AFP/Oli Scarff)

Di mana posisi terbaik Pogba?

Sayangnya, meski mendapat tugas sebagai gelandang serang pada babak kedua, Pogba belum mampu memainkan peran dengan maksimal. Hal ini pun menambah pertanyaan besar mengenai di mana posisi tepat untuk sang pemain. 

 

Susunan formasi Juventus ketika masih dibela Paul Pogba.

Setelah resmi bergabung dengan MU, Pogba mengaku lebih menyukai bermain sebagai gelandang serang, posisi ketika ia menjalani peran di Juventus dengan formasi 4-3-3 ala Antonio Conte. Bagaimana dengan holding midfielder? Penampilan bersama tim nasional Prancis bisa dijadikan contoh masalah jika Pogba bermain di posisi tersebut. 

Pada laga final Piala Eropa 2016 melawan Portugal, pelatih Didier Deschamps juga memainkan pola 4-2-3-1. Namun, hampir sepanjang laga, Pogba lebih sering memainkan bola di area pertahanan sendiri dengan mengalirkan umpan ke dua sisi sayap skuat Les Bleus.

Susunan formasi pemain tim nasional Prancis pada final Piala Eropa 2016.

Selain itu, Pogba juga seringkali terlihat terlalu bermain ke dalam sehingga serangan Prancis terkesan tumpul saat menghadapi Portugal. Baru usai kebobolan gol Eder, Deschamps menaikkan posisi Pogba sebagai gelandang serang. 

Pergerakan Paul Pogba saat membela tim nasional Prancis pada final Piala Eropa 2016 melawan Portugal.

Sayangnya, keputusan Deschamps dianggap telat. Meski dianggap sebagai salah satu gelandang serba bisa di lini tengah, kelelahan menjadi salah satu alasan masuk akal andai berbicara soal kurang maksimalnya penampilan Pogba. 

Pada pertengahan babak kedua, misalnya, Pogba beberapa kali melakukan tekel yang buruk terhadap beberapa pemain Portugal. Dalam hal membantu serangan, ia pun terkadang hanya berdiam diri, melihat aliran bola di lapangan tengah. Tidak ada upaya untuk menjemput bola. 

Pergerakan Paul Pogba saat membela tim nasional Prancis pada final Piala Eropa 2016 melawan Portugal.

Akibat faktor kelelahan pula, serangan Pogba menjadi tidak fokus. Beberapa kali, ia melepaskan tendangan yang tidak akurat. Hal ini jelas jauh berbeda pada saat pemain tersebut berada di posisi terbaik—setidaknya bisa dilihat dari penampilan bersama Juventus dengan formasi 4-3-3. 

Pada musim ini, Pogba baru menjalani tiga pertandingan bersama MU. Namun, dari tiga pertandingan tersebut, Pogba tercatat telah menjalani 270 menit laga, namun belum mampu mencetak gol atau assist untuk kubu Setan Merah. 

Terlalu dini memang untuk menjustifikasi penampilan Pogba hanya dalam melihat tiga pertandingan awal MU. Namun, masalah "utama" saat ini bisa jadi bukan hanya soal penampilan, melainkan banderol yang dikeluarkan The Red Devils untuk merekrut sang pemain. 

Mourinho, pada awal musim, memang sempat mengaku tidak mengharuskan Pogba mencetak banyak gol untuk MU. Akan tetapi, melihat harga transfer hingga mencapai 95 juta pounds, wajar pula, setelah dihajar City di Old Trafford, suporter MU bertanya, "ke mana Paul Pogba?"

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait