PSM Pertanyakan Surat Kemenpora terkait Tuan Rumah Kongres PSSI

oleh Abdi Satria diperbarui 11 Sep 2016, 18:30 WIB
PSM tidak sepakat bila sejarah yang dikemukan Kemenpora jadi alasan pemindahan lokasi Kongres Pemilihan PSSI. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Makassar - Manajemen PSM Makassar mengaku terkejut dan heran Kemenpora menerbitkan surat yang berisikan usulan pemindahan lokasi Kongres Pemilihan Biasa PSSI pada 17 Oktober 216 dari Makassar ke Yogyakarta.

"Ini cobaan baru buat persepakbolaan Indonesia setelah terbebas dari sanksi FIFA," ujar Ramli Manong, media officer PSM lewat rilis resmi yang diterima Bola.com, Minggu (11/9) petang.

Menurut Ramli, alasan Kemenpora RI memilih Yogyakarta karena alasan sejarah, terkesan dipaksakan.

"Makassar ditunjuk secara resmi sebagai tuan rumah oleh PSSI. Kami pun sudah menyiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta kongres nanti. Kalau acuannya sejarah, Makassar, khususnya PSM punya andil besar dalam perjalanan sepak bola Indonesia," tuturnya.

Advertisement

PSM, lanjut Ramli, adalah klub tertua di Tanah Air yang masih eksis sampai sekarang. PSM juga sudah menyumbang banyak pemain nasional dari era Ramang sampai sekarang.

"Ingat, PSM berdiri pada 1915 jauh sebelum PSSI lahir. Apakah ini bukan fakta sejarah? Makassar juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Ramli.

Ramli menambahkan PSM memberi apresiasi peran pemerintah dalam membantu pengembangan industri sepak bola nasional dengan membangun fasilitas dan sarana seperti stadion di berbagai daerah.

"Tapi, hal ini jangan dijadikan senjata untuk mengatur semua proses atau kinerja PSSI. Kalau sekadar memberi masukan itu penting dan memang itu tugas pemerintah," tegas Ramli.

PSM pun menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola Indonesia terkait keputusan final Kongres Pemilihan Biasa PSSI. "Kami hanya ingin alasannya bisa diterima semua pihak," pungkas Ramli mengakhiri pembicaraan.

 

 

Berita Terkait