Bola.com, Yogyakarta - Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengeluarkan surat yang isinya hanya akan memberi rekomendasi Kongres PSSI bila digelar di Yogyakarta mendapat tanggapan dari Sekretaris Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.
Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu memiliki dua pandangan berbeda soal keputusan tersebut. Sebagai orang PSSI, dirinya menyayangkan surat Menpora mengingat Kongres Tahunan yang akan digelar di Makassar merupakan keputusan rapat Exco saat KLB PSSI pada 3 Agustus.
"Exco PSSI sudah menentukan lokasi di Makassar. Kalau sampai berubah berarti ada yang mubazir dalam KLB sebelumnya. Apalagi saya dengar agenda itu sudah masuk kalender AFC dan AFC," mata Mbah Putih kepada Bola.com, Minggu (11/9/2016) malam.
Baca Juga
Dia menjelaskan, jika mengikuti rekomendasi pemerintah, apakah bisa PSSI menyampaikan kepada AFC dan FIFA terkait perubahan lokasi meski pihaknya belum mengetahui apakah pihak kepolisian memberikan izin KLB di Makassar. Menurut Mbah Putih, agenda KLB bisa tak digelar atau dipindah jika mengalami force majeure serta tidak mendapat izin dari aparat kepolisian setempat.
"Jika terjadi dua hal itu tentu akan ada perubahan soal KLB yang harus diputuskan dalam rapat Exco yang memiliki wewenang. Kami juga takut jika nantinya rekomendasi itu dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah oleh FIFA dan kembali dihukum. Seharusnya sanksi satu tahun sebelumnya bisa jadi pelajaran," tutur dia.
Hanya, jika sebagai warga Yogyakarta, dirinya mengaku bangga dan memberikan dukungan luar biasa agar Kongres digelar di Kota Gudeg. Sebagai tempat berdirinya organisasi sepak bola tertinggi di Tanah Air, sudah sewajarnya Yogya memiliki keistimewaan menggelar KLB.
"Alasan Menpora karena Yogya sebagai tempat lahirnya PSSI sangat relevan. Namun ini pendapat saya sebagai warga Yogya bukan PSSI," ujar Mbah Putih.