Bola.com, Misano - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku punya alasan khusus tak ngotot mengejar rekan setimnya, Dani Pedrosa, pada balapan MotoGP San Marino, di Sirkuit Misano, Minggu (11/9/2016). Dia yakin bakal mengalami crash jika memaksakan diri berduel sengit dengan Pedrosa.
Baca Juga
Marquez dan Pedrosa sama-sama tampil impresif pada sesi latihan bebas di Misano. Namun, pada kualifikasi Marquez hanya menduduki posisi keempat, adapun Pedrosa berada di urutan kedelapan. Kedua pebalap akhirnya memilih strategi ban yang berbeda untuk balapan.
Saat hampir semua pebalap menggunakan ban depan medium, Marquez memilih ban berkompon keras. Pedrosa menggunakan ban depan berkompon lunak. Awalnya strategi tersebut berjalan sangat menguntungkan bagi Marquez.
Juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 tersebut mampu menguntit di posisi ketiga, di belakang duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Namun, dia harus puas finis di posisi keempat setelah Pedrosa melejit untuk menyegel kemenangan pertamanya pada musim 2016.
"Balapan hari ini sangat rumit dan sepertinya bukan salah satu hari baik saya. Saya memulai dengan gairah luar biasa dan saya merasa kuat, dan mampu menempel Valentino dan Jorge. Kemudian saya bermasalah dengan ban depan, karena bannya cepat habis," tutur Lorenzo, seperti dilansir Autosport.
"Ketika Dani menyalip saya, saya mencoba mengejarnya. Tapi saya kemudian merasa bakal kecelakaan ketimbang finis (jika terus memaksa mengejar Dani Pedrosa). Jadi saya memilih fokus terus membalap," imbuh pria asal Spanyol tersebut.
Meski gagal naik podium, Marquez masih kukuh di puncak klasemen sementara MotoGP 2016. Dia unggul 43 poin atas Rossi yang menempati peringkat kedua.