Wawrinka Juara AS Terbuka 2016 Usai Kalahkan Djokovic

oleh Oka Akhsan diperbarui 12 Sep 2016, 12:57 WIB
Petenis Swiss, Stanislas Wawrinka, merebut trofi AS Terbuka 2016 setelah mengalahkan petenis Serbia, Novak Djokovic, pada laga final di Arthur Ashe Stadium, New York, AS, Minggu (11/9/2016). (Reuters)

Bola.com, New York - Stanislas Wawrinka membuat kejutan dengan meraih titel Grand Slam AS Terbuka 2016 setelah mengalahkan sang juara bertahan yang merupakan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, 6(1)-7, 6-4, 7-5, 6-3 pada laga final, Minggu (11/9/2016) waktu setempat atau Senin (12/9/2016) pagi WIB.

Bagi Wawrinka, ini merupakan titel AS Terbuka pertama dan gelar grand slam ketiga secara keseluhan.

Advertisement

Dalam usia 31 tahun, Wawrinka menjadi petenis tertua yang jadi juara AS Terbuka sejak Ken Rosewall (35 tahun) pada 1970. Petenis asal Swiss itu juga menjadi petenis berusia di atas 30 tahun pertama yang berjaya di Flushing Meadows setelah Pete Sampras pada 2002.

"Stan bermain lebih baik. Dia lebih kuat mental dan tahu apa yang harus dilakukan di atas lapangan. Di sisi lain saya kurang beruntung dalam beberapa momen," kata Djokovic mengakui kekalahannya seperti dikutip dari ESPN.

Padahal secara fisik Djokovic seharusnya lebih unggul dari Wawrinka. Sejak babak pertama hingga semifinal, total Djokovic cuma bermain sekitar sembilan jam, sedangkan Wawrinka 18 jam. Djokovic sekali menang WO dan dua lawannya yang lain mundur di tengah pertandingan karena cedera.

Namun, di atas lapangan yang terjadi malah sebaliknya. Wawrinka benar-benar tampil prima. Dia menyelamatkan 14 dari 17 kesempatan break point lawan. Wawrinka bahkan mampu mematahkan servis lawan pada gim terakhir set kedua dan ketiga.

Wawrinka semakin diuntungkan dengan cedera yang dialami Djokovic dalam pertandingan. Dia sempat meminta medical timeout untuk mendapat perawatan.

Dari 24 pertemuan dengan Djokovic, Wawrinka hanya menang lima kali. Namun, Wawrinka selalu mengalahkan Djokovic ketika merebut titel grand slam, termasuk pada perempat final Australia Terbuka 2014 dan Prancis Terbuka 2015.

Setelah selalu berada di bawah bayang-bayang sang kompatriot, Roger Federer, Stanislas Wawrinka sekarang menjelma jadi petenis berbeda. Saat Federer mulai menurun karena rentetan cedera, prestasi Wawrinka terus menanjak. Dia kini selalu menang dalam 11 laga final terakhir secara beruntun. Rekornya di final grand slam adalah 3-0 dan seluruh kemenangannya diraih atas petenis nomor satu dunia.