Bola.com, Jakarta - Pencapaian kontingen Malaysia pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 masih lebih baik ketimbang Indonesia. Namun, untuk urusan apresiasi terhadap prestasi atlet, pemerintah Indonesia lebih royal daripada Negeri Jiran.
Hingga hari kelima, Malaysia sudah meraih tiga medali emas. Ketiga keping emas tersebut dipersembahkan oleh Mohd Ridzuan Mohd Puzi (lari 100 meter T36 putra), Ziyad Zolkefli (tolak peluru F20 putra), dan Abdul Latif Romly (lompat jauh T20 putra).
Baca Juga
Ridzuan memecahkan rekor Paralimpiade, sedangkan Ziyad dan Latif mampu mengukir rekor dunia baru.
Sementara itu, Indonesia baru mendulang satu medali perunggu lewat atlet angkat berat kelas -42 kg putri, Ni Nengah Widiasih.
Seperti dikutip dari situs New Strait Times, Senin (12/9/2016), Dewan Olahraga Nasional Malaysia akan memberikan bonus sebesar 1 juta ringgit atau sekitar 3,2 miliar rupiah kepada atlet peraih medali emas Paralimpiade 2016.
Mereka juga akan mendapatkan uang tunjangan seumur hidup sebesar 5 ribu ringgit (Rp 16 juta) per bulan.
"Bonus tersebut akan saya tabung. Namun, sebagian akan saya gunakan untuk membangun rumah di kampung halaman saya di Perlis dan memberangkatkan orang tua saya umrah," ujar Latif.
Tak hanya itu, Presiden Dewan Paralimpiade Malaysia sekaligus Chairman dan CEO Naza Corporation Holdings, SM Nasarudin SM Nasimuddin, telah menyiapkan hadiah tambahan berupa mobil Kia Sportage keluaran terbaru.
"Saya sangat bangga dengan atlet Paralimpiade Malaysia yang berhasil membawa pulang medali emas," kata SM Nasarudin.
Nominal bonus yang didapat atlet peraih emas Malaysia masih di bawah Indonesia. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewo Broto, kepada Bola.com mengatakan bonus atlet peraih medali Paralimpiade sama seperti Olimpiade.
Peraih emas akan mendapatkan Rp 5 miliar. Sementara itu, atlet yang merebut medali perak dan perunggu masing-masing mendapat apresiasi sebesar Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar.
Atlet Indonesia yang meraih medali di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 juga berhak memperoleh tunjangan hari tua yang nominalnya sama dengan para atlet Olimpiade. Peraih medali emas memperoleh Rp 20 juta per bulan, perak Rp 15 juta per bulan, dan perunggu Rp 10 juta per bulan.