Bola.com, Pekalongan - - Timnas U-19 mengawali kiprah di Piala AFF U-19 2016 dengan mengecewakan. Menghadapi Myanmar dalam laga perdana Grup B, skuat racikan Eduard Tjong tumbang, 2-3 di Vietnam Youth Training Center, Hanoi, Senin (12/9/2016). Ironisnya, gol kemenangan Myanmar terjadi akibat blunder kiper Satria Tama Hardiyanto.
Penjaga gawang Persegres Gresik itu tak sempurna dalam mengamankan tembakan pemain lawan. Saat itu, Satria Tama masuk pada pertengahan babak pertama menggantikan Muhammad Riyandi yang cedera.
Hasil itu mendapat tanggapan negatif dari manajer Persip Pekalongan, Aam Ichwan. Ia juga tak mengerti alasan pelatih tak menurunkan Awan Setho Rahardjo yang lebih berpengalaman di turnamen internasional. Awan adalah kiper inti Persip di pentas Indonesian Soccer Champhionship (ISC B).
Baca Juga
"Melihat pengalaman, saya berpikir Awan akan turun, namun justru meleset. Saya tidak tahu pertimbangan apa pelatih tak menurunkan Awan,'' kata Aam kepada Bola.com, Senin (12/9/2016).
Jika melihat pengalaman, Awan lebih unggul mengingat kiper kelahiran Semarang itu alumni Timnas U-19 era Indra Sjafri yang menjuarai Piala AFF U-19 di Sidoarjo tahun 2013. Selain itu, Awan juga dinilai Aam memiliki jam terbang lebih banyak.
Awan merupakan bagian penting Persip di ISC B. Ia juga piawai dalam menyusun serangan dari pertahanan dan memiliki akurasi tendangan dari gawang yang bagus. "Kalau Awan Setho diturunkan saya kira pertahanan Timnas U-19 lebih baik," ia menuturkan.
Meski demikian, mantan ketua Panpel Piala Polda Jateng itu optimistis Tim Garuda Muda masih bisa lolos ke semifinal. Hanya saja, kekalahan dari Myanmar harus dijadikan bahan evaluasi tim pelatih dan juga pemain untuk menghadapi Thailand dan juga Australia.
''Harus ada evaluasi dengan hasil pertandingan yang diraih. Mudah-mudahan semua bisa bangkit pada pertandingan Timnas U-19 berikutnya,'' ia menuturkan.