Bola.com, Bangkalan - Jangan heran jika Stadion Gelora Bangkalan dibanjiri suporter saat Madura United menjamu Sriwijaya FC, Rabu (14/9/2016). Pasalnya, Madura United saat ini sudah menjadi ikon baru masyarakat Madura.
Lebih dari itu, tim besutan Gomes de Oliveira itu memberikan kebanggaan baru bagi penduduk Pulau Garam. Bahkan, seiring dengan mengilapnya prestasi tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu, Madura United semakin dicintai oleh masyarakat setempat.
Baca Juga
Hal itu bisa dilihat dari antusiasme masyarakat Madura yang terus meningkat. Konkretnya, Madura United tidak sekadar menyedot ribuan publik Madura untuk datang ke Stadion Gelora Bangkalan, Madura, di setiap laga kandang, tetapi juga saat tandang.
Pada beberapa partai tandang layaknya ke Bandung, Malang, dan beberapa daerah lain, suporter Madura United selalu memberangkatkan anggotanya dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal ini membuktikan publik Madura sudah merasa memiliki tim ini.
Terlebih belakangan performa tim Sape Kerrab di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo cukup bagus. Di luar dugaan, Bayu Gatra dkk. sanggup memuncaki klasemen sementara hingga saat ini mengalahkan klub-klub yang sebelumnya sudah punya nama besar.
Direktur Marketing dan Operasional Madura United, Alief Syachfiar, menyatakan animo besar masyarakat Madura terhadap tim ini adalah pencapaian besar yang dilakukan seluruh komponen tim ini, khususnya tim pemasaran.
Hasilkan komunitas baru
Alief menyebutkan kapasitas stadion memang hanya 12 ribu penonton. Penjualan tiket melalui pihak ketiga maupun penjualan langsung via loket stadion memang fluktuatif, tetapi besarnya animo masyarakat Madura dan terus bertambahnya fans Madura United di berbagai daerah menunjukkan keberhasilan Madura United merebut hati masyarakat Madura.
"Kalau hanya dilihat dari penjualan tiket saya rasa terlalu naif. Bahkan saya bisa katakan, jika golnya hanya dihitung dari kuantitas penjualan tiket, nilainya terlalu rendah karena brand Madura United kini sudah menasional, bahkan mendunia," katanya.
Hal itu dibenarkan Presiden K-Conk Mania, salah satu kelompok suporter Madura United, Jimhur Saros. Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu membenarkan pernyataan Alief.
"Saat ini masyarakat Madura memiliki perhatian lebih kepada tim ini. Tidak hanya mereka yang tinggal di Madura saja, tapi warga Madura yang tinggal di daerah lain," ujar Jimhur.
Alief mencontohkan banyak warga Madura yang tinggal di luar kota, bahkan luar negeri, yang selalu meng-update perkembangan tim ini. Mereka terus mengikuti apa yang terjadi pada tim kesayangannya lewat media massa.
Bahkan beberapa di antaranya kerap menghubungi pengurus untuk bertanya banyak hal soal kemajuan tim yang mengakuisisi klub Pelita Bandung Raya itu.
"Perlahan-lahan kami mampu memenuhi arahan CEO (Achsanul Qosasi) bahwa nilai utama MU adalah sebagai kebanggaan warga Madura, menjadi ikon Madura, dan menjadi sarana silaturahmi warga Madura yang tersebar di seluruh Tanah Air maupun dunia," ujar Alief.
Madura United memang bukan sekadar menjadi kebanggaan, sesuai dengan cita-cita awal dibentuknya klub ini. Madura United menghasilkan komunitas-komunitas baru bagi warga Madura yang tersebar di mana saja.
Sejak ada Madura United, masyarakat Madura di Padang, di Bandung, dan di daerah-daerah lain saat ini sering berkumpul dan bertemu. Mereka membentuk wadah baru yang bertujuan mendukung eksistensi Madura United.