Bola.com, Lamongan - Persaingan pada cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 Jabar dimulai pada Rabu (14/9/2016). Sebanyak 12 tim dari 12 provinsi di Indonesia bersaing untuk memperebutkan tahta juara sekaligus menyabet medali emas di ajang multicabor nasional empat tahunan itu.
Jabar sebagai tuan rumah dan Kaltim (juara bertahan PON Riau 2012) mendapat tiket lolos langsung ke Jabar 2016. 10 tim lainnya melangkah melalui babak kualifikasi antarprovinsi.
Melihat kekuatan 12 tim tersebut, mantan pelatih tim PON Jatim 2008, Mustaqim, menyebut tim PON Jateng dan Sumsel pantas bila bertemu di final guna memperebutkan medali emas.
"Jateng punya kolektivitas permainan dengan materi pemain yang merata. Saya tahu itu, karena mereka yang menyingkirkan Jatim di fase kualifikasi zona Jawa lalu. Postur pemain Jateng juga sangat ideal," kata Mustaqim.
Baca Juga
Soal cara bermain, lanjut Mustaqim, anak asuh Anjar Jambore Widodo itu paham cara main bola yang benar.
"Cara main Jateng enak ditonton. Mereka bermain sabar dengan pola yang tertata rapi. Permainan seperti itu hanya bisa dilakukan bila tim tersebut telah lama berkumpul dengan program latihan simultan," tutur Mustaqim yang juga pernah jadi asisten pelatih Timnas U-23 di SEA Games 2015.
Sementara Sumsel yang diarsiteki Rudy William Keltjes memiliki materi pemain yang mayoritas pemain Sriwijaya FC U-21. Kebersamaan mereka sejak di klub dengan tambahan beberapa pemain lain membuat Sumsel dinilai Mustaqim makin kuat.
"Mereka telah tertempa di klub. Jadi, tim PON Sumsel seperti representasi Sriwijaya FC U-21. Apalagi sosok Rudy Keltjes dengan karakter keras dan disiplin tinggi membuat para pemain punya daya juang tinggi," papar Mustaqim.
Tim unggulan lainnya tak akan lepas dari Sumut dan Papua. Kedua provinsi ini memiliki fanatisme kedaerahan sangat kuat. "Ditambah lagi gaya main mereka yang keras. Sumut dan Papua secara tradisional punya prestasi di PON," imbuh asisten pelatih Persela Lamongan itu.