Rivalitas 2 Bintang Brasil di Bhayangkara dan Arema Cronus

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Sep 2016, 21:00 WIB
Marcio Teruel bakal jadi rival sahabatnya Thiago Furtuoso saat Arema Cronus berjumpa Bhayangkara FC. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Pertemuan antara Bhayangkara FC dengan Arema Cronus di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (17/9/2016) diprediksi bertensi tinggi. Selain gengsi Derbi Jatim, kedua tim juga bersaing di posisi atas klasemen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Bhayangkara  yang memainkan satu laga lebih sedikit bertengger di posisi lima, sedangkan Arema kini runner-up klasemen sementara TSC 2016.

Advertisement

Namun, bagi gelandang Arema asal Brasil, Marcio Teruel, pertandingan nanti bukan hanya sekedar persaingan papan atas. Tapi juga persaingannya dengan rekannya sesama Brasil di tim lawan, striker Thiago Furtuoso.

Marcio jadi andalan lini tengah Arema sejak bergabung di putaran kedua TSC 2016. Sedangkan Thiago merupakan ujung tombak Bhayangkara FC.

Striker 29 tahun ini cukup tajam dengan koleksi 8 gol dan 3 assist

"Thiago memang teman baik saya. Tapi di lapangan tidak ada pertemanan. Kami harus bertempur membela tim masing-masing. Saya tahu ini derbi, pertandingan yang akan menarik untuk ditonton," kata Marcio.

Thiago Furtuoso, striker Bhayangkara FC akan jadi ancaman bagi lini belakang Arema Cronus. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Sebenarnya, ini kali pertama mereka jadi lawan di Indonesia. Marcio sendiri baru datang ke Indonesia di putaran kedua TSC 2016 ini.

Sebenarnya Thiago memiliki jasa besar terhadap kedatangan Marcio ke Indonesia. Karena striker Bhayangkara FC itu yang memberikan informasi tentang sepak bola negeri ini kepada Marcio yang baru dapat tawaran dari Tim Singo Edan. 

Setelah mendengar informasi itu, gelandang 30 tahun ini menerima pinangan Arema. Perlu diketahui, kedua pemain asal Negeri Samba ini pernah memperkuat klub yang sama di Brasil, yaitu Gremio Osasco yang kini berlaga di Seri D (kasta keempat).

Mereka bermain di klub itu dalam tahun yang berbeda. Marcio lebih dulu bergabung musim 2009. Sedangkan Thiago pada musim 2011. Sejak kedua keduanya berkomunikasi terus meski berbeda klub dan kompetisi.

Untuk bermain di Indonesia, tentu Thiago Furtuoso lebih unggul dalam hal adaptasi. Karena striker plontos itu sejak 2015 sudah main di Indonesia. Sedangkan Teruel belu, genap 1 bulan.