Bola.com, Bangkok - Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) membuat kebijakan untuk menunda pertandingan di kompetisi domestik demi timnas. Kebijakan itu diambil setelah FAT bertemu pelatih timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang.
Tujuan penundaan itu untuk memberi waktu lebih panjang bagi timnas dalam menggelar pemusatan latihan menyusul pencapaian yang dianggap kurang memuaskan sejauh ini.
Seperti diketahui, sejak 1 September 2016, tim berjulukan The War Elephant ini terjun di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Thailand merupakan satu-satunya wakil dari Asia Tenggara di fase ini.
Thailand berada di Grup B bersama para raksasa Asia, yakni Australia, Jepang, Irak, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Baca Juga
Pada pertandingan pertama di kandang Arab Saudi, di Riyadh (1/9/2016), Chanathip Songkrasin dkk. kalah tipis 0-1 lewat tendangan penalti enam menit jelang waktu normal usai.
Hasil itu membuat asa publik Thailand menggelembung. Jelang laga kedua melawan Jepang (6/9/2016) pencinta sepak bola Negeri Gajah Putih optimistis skuat kesayangan mereka mampu menekuk Jepang di Stadion Rajamanggala, Bangkok. Apalagi Jepang baru dikejutkan dengan kekalahan 1-2 dari UEA di Stadion Saitama pada laga pertama.
Alih-alih mengimbangi lawan, Tim Negeri Gajah Putih justru ditundukkan Jepang 0-2 pada laga kedua. Alhasil, untuk sementara Thailand ada di dasar klasemen grup karena belum mengemas satu poin pun dan sudah kebobolan tiga gol.
Tarik ulur kepentingan
FAT berharap tambahan waktu untuk menjalani pemusatan latihan bisa berdampak signifikan pada performa timnas Thailand saat menghadapi dua laga tandang beruntun, masing-masing melawan UEA di Abu Dhabi (6/10/2016) dan empat hari kemudian dijamu Irak di Teheran (11/10/2016).
Bangkok Post menulis beberapa pertandingan domestik yang digeser, yakni Thailand Premier League yang semula dimainkan pada 28 September jadi 19 Oktober dan semifinal Piala FA yang pada awalnya dijadwalkan digelar 19 Oktober jadi 26 Oktober.
"Kami ingin memberi timnas lebih banyak waktu untuk berlatih dan beradaptasi dengan cuaca di Timur Tengah. Kami berharap mendapat hasil bagus," kata Somyot Poompunmuang, Presiden FAT.
Jadwal baru ini membuat Kiatisuk bakal mengajak pasukannya bertolak menuju UEA pada 26 September 2016 dan berlatih selama 10 hari di sana sebelum menghadapi tuan rumah.
"Saya berterima kasih pada FAT yang sudah menunda pertandingan. Sekarang kami membutuhkan poin dari setiap partai yang kami jalani agar memiliki kesempatan mendapat jatah bermain di Piala Dunia. Ini tugas yang sulit," timpal Kiatisuk.
"Kami adalah tim terbaik di ASEAN dan berharap mampu menembus level Asia," imbuh pelatih 43 tahun yang berstatus mantan striker kebanggaan timnas Thailand itu.
Kebijakan FAT itu tentu cukup menarik mengingat tarik-ulur kepentingan timnas dan klub kerap terjadi di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Klub kerap merasa keberatan melepas pemain ke timnas karena membutuhkan tenaga pemain yang dipanggil timnas untuk menjalani kompetisi domestik yang sedang bergulir.
Sumber: Bangkok Post