Bola.com, Jakarta - Turnamen bulutangkis terbesar kedua di Tanah Air, Indonesia Masters 2016, baru saja usai pada Minggu (11/9/2016). Indonesia tampil sebagai Juara umum berkat dua gelar yang disumbangkan pasangan ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti dan ganda putra Wahyu Nayaka/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga
Hasil tersebut secara tidak langsung melahirkan data menarik di sektor ganda putra. Wahyu/Kevin merupakan pasangan dadakan yang sukses merebut gelar juara. Wahyu selama satu bulan belakangan belum memiliki pasangan akibat Ade Yusuf dipulangkan karena sakit.
Sedangkan pasangan Kevin Sanjaya, Marcus Fernaldi Gideon, masih dalam tahap pemulihan cedera kala menjadi sparring partner Hendra/Ahsan menjelang Olimpiade Rio de Janeiro bulan lalu.
Kredit khusus layak diberikan kepada Kevin usai kemenangan tersebut. Atlet muda yang tengah naik daun di forum-forum bulutangkis China tersebut mampu tampil konsisten meski diduetkan dengan sejumlah pasangan berbeda.
Tak heran, pada 2015 Kevin dinobatkan menjadi atlet terfavorit pilihan pencinta bulutangkis nasional. Ia mengalahkan nama-nama tenar macam Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, dan Jonatan Christie.
Pada debut profesionalnya, pemain 21 tahun tersebut sukses meraih gelar juara di banyak kejuaraan level dunia dengan pasangan yang berbeda-beda dan di nomor berbeda pula. Banyak penikmat bulutangkis berpendapat pemain asal Banyuwangi tersebut punya bakat alamiah di bulutangkis. Meskipun hanya berpostur 170 cm, lompatan smash pemain PB Djarum Kudus tersebut sangat tinggi. Gerakan pergelangan tangan yang baik juga membuat Kevin sangat berbahaya di depan net.
Saat ini tak banyak pemain seperti Kevin di Pelatnas yang mampu berprestasi meskipun diduetkan dengan berbagai pasangan berbeda. Berikut ini Bola.com merangkum pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan prestasi yang dihasilkan.
Lukhi Apri Nugroho
Lukhi Apri Nugroho
Saat masih di PB Djarum Kudus, Kevin pertama kali dipasangkan dengan Lukhi Apri Nugroho. Mereka sukses menjadi runner up di kejuaraan Singapore Internasional Series 2011. Kala itu Kevin masih berusia 14 tahun, namun mampu mengalahkan lawan-lawan berat dalam perjalanan menuju final.
Pasangan muda tersebut secara mengejutkan menyingkirkan ganda putra pelatnas saat itu, Muhammad Ulinnuha/ Ricky Karanda Suwardi pada babak semifinal. Pada laga yang berakhir tiga set tersebut, Kevin/Lukhi bermain selama 50 menit yang berkesudahan 21-18,15-21 dan 21-18.
Sebelumnya di babak perempat final, Lukhi/Kevin mengalahkan ganda putra andalan Malaysia yang merupakan unggulan kedelapan Chan Chong Ming/Lee Wan Wah 24-22, 15-21, 21-11. Bersama LuhiApri Nugroho, Kevin sukses mancatatkan raking tertinggi di posisi 182 dunia pada Juni 2012.
Masita Mahmudin
Masita Mahmudin
Setahun setelah berpisah dengan Lukhi, Kevin mencoba peruntungan di ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Prestasi terbaik Kevin saat diduetkan dengan Masita adalah menjadi runner-up di ajang BWF World Junior Championship di Bangkok, Thailand.
Di final mereka memang kalah dari pasangan muda China, Huang Kaixiang/Chen Qingchen, dengan skor ketat 18-21, 22-20 dan 21-23. Namun, sebelumnya mereka menciptakan kejutan dengan mengalahkan pasangan terbaik Taiwan, Tang Chu/Ng Wing, pada babak 32 besar melawan pasangan muda ganda campuran Thailand Kittipon/Lam Narissapat.
Dengan penampilan apik tersebut, media Thailand memberikan apresiasi khusus kepada pemain berusia 16 tahun tersebut. Mereka memberikan julukan Flying Kevin karena dia sering melakukan jump smash. Ia juga mendapat pujian dari pelatih yang saat ini fokus di nomor ganda putra Herry Iman Pierngadi. Pelatih senior tersebut menyebut Kevin sebagai pemain yang cerdas, cepat tahu kelemahan lawan, dan langsung dipraktikkan saat pertandingan.
Bersama Masita Mahmudin, Kevin masuk ranking 500 besar dunia. Hal itu cukup bagus mengingat pasangan tersebut baru diduetkan dan masuh berumur di bawah 17 tahun. Prestasi tersebut membawa mereka masuk menajdi penghuni Pelatnas Cipayung hingga saat ini.
Selvanus Geh
Selvanus Geh
Sebelum bersama Marcus Gideon, Kevin terlebih dahulu dipasangkan dengan Selvanus Geh pada 2014. Pasangan tersebut sukses mendulang banyak gelar bergengsi di turnamen level International Challenge dan International Series.
Pada 2014, Kevin/Selvanus menjuarai tiga turnamen sekaligus, yaitu Selandia Baru Grand Prix Gold, Vietnam International Challenge dan Bulgarian International Challenge. Sedangkan di kejuaraan Indonesia Masters 2014 mereka sukses menyegel status runner Up.
Namun pada 2015, Selvanus tak lagi dipasangkan dengan Kevin Sanjaya karena menghilang dari daftar penghuni Pelatnas Cipayung. Muncul banyak pertanyaan terkait keputusan kontroversial tersebut dikarenakan sepanjang musim 2014, Selvanus Geh mampu menyumbangkan banyak gelar bersama Kevin dan digadang-gadang sebagai ganda putra hebat di masa mendatang.
Ternyata, Selvanus Geh didiagnosis terkena penyakit paru-paru dan terpaksa dikeluarkan dulu dari Pelatnas Cipayung. Hal tersebut dilakukan demi kebaikan Selvanus dan pemain-pemain Pelatnas lainnya.
Greysia Polii
Greysia Polii
Bukan pasangan fenomenal namun sempat menjadi buah bibir dan menciptakan satu kejutan besar di ajang Indonesia Terbuka 2014. Kevin pernah diturunkan di sektor ganda campuran bersama Greysia Polii.
Tampil tanpa target, Kevin Sanjaya melejit saat bersama Greysia Polii dengan mengalahkan ganda campuran peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di babak pertama Indonesia Terbuka Super Series Premier 2014 di Istora Senayan, Jakarta.
Pasangan Kevin/Greysia mampu mengatasi Zhang/Zhao dalam pertandingan rubber game 15-21, 21-18, 23-22. Kemenangan ini langsung membuat Kevin Sanjaya, yang sebelumnya dianggap sebagai pemain lapis kedua, mulai dikenal publik Istora.
Seusai pertandingan, Greysia menyatakan pengalaman tersebut membuat dirinya dan Kevin bisa mengambil banyak pelajaran untuk modal meniti karier ke puncak bulutangkis dunia.
Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira
Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira
Bersama Wahyu Nayaka, Kevin mampu tampil tanpa beban dan tak banyak mengubah pola permainan. Terbukti saat tampil di Indonesia Masters pekan lalu, pasangan yang hanya sempat dua kali latihan tersebut berhasil menjadi kampiun.
Di final, Kevin/Wahyu mengalahkan pasangan masa depan China, Heng Chengkai/Zhou Haodong, 21-16 dan 21-18. Namun yang menjadi kejutan adalah pasangan dadakan tersebut berhasil mengalahkan dua pasangan andalan Pelatnas.
Di perempat final, Kevin/Wahyu mengalahkan Rian Agung/Berry Anggriawan yang notabennya sudah lama dipasangkan. Sedangkan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang saat ini bercokol di peringkat 12 dunia berhasil mereka tundukkan di babak semifinal.
Kevin/Wahyu merupakan pasangan yang baru sekali turun bertanding. Marcus Fernaldi Gideon yang merupakan pasangan asli Kevin, masih dalam tahap penyembuhan usai cedera. Sementara Wahyu hingga saat ini belum memiliki pasangan tetap usai rekannya Ade Yusuf, dipulangkan karena sakit.
Marcus Fernaldi Gideon
Marcus Fernaldi Gideon
Sejak dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon pada Desember 2015, Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mengantongi lima gelar juara, baik di level Super Series maupun Grand Prix Gold.
Lima gelar tersebut adalah Taiwan Terbuka 2015, Taiwan Masters 2015, Malaysia Masters 2016, dan India Terbuka 2016. Gelar yang terakhir adalah Australia Terbuka 2016. Hasil tersebut berhasil membawa mereka nyaman di peringkat 11 dunia. Ini merupakan prestasi terbaik Kevin sejak masuk pelatnas.
Alasan mengapa pasangan ini menjadi aset berharga Indonesia untuk menggantikan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah semakin matangnya permainan yang ditujukan kedua pemain. Marcus yang saat ini berumur 25 tahun dinilai bagus dari segi mental, sedangkan Kevin yang baru menginjak usia 20 tahun dinilai punya performa mumpuni.
Pasangan ini juga punya rekor apik melawan ganda putra nomor dua Indonesia lainnya, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Angga/Ricky dua kali takluk dari Kevin/Marcus di final super series, yaitu di India Terbuka 2016 dan Australia Terbuka 2016.