Bola.com, Bantul - Nasib kurang menyenangkan dialami Persiba Bantul, salah satu kontestan ISC B. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, hal itu benar-benar dialami skuat Persiba.
Selain gagal membawa klub berjulukan Laskar Sultan Agung ke 16 besar, Johan Manaji dkk. harus rela gaji mereka tertunggak. Total manajemen masih berutang gaji ke tim sekitar Rp 250 juta. Seolah belum cukup, pemain kembali mendapat "cobaan" setelah harus terusir dari mes.
Sekretaris tim, Heri Fahamsyah, menjelaskan pemberitahuan pengosongan mes langsung disampaikan perwakilan pemerintah setempat, Rabu (14/9/2016). Padahal, mes yang juga eks Gedung Transito Kabupaten Bantul itu telah dihuni selama beberapa tahun.
"Pemberitahuan pengosongan langsung ke penjaga mes. Paling lambat awal pekan depan, Senin (19/9/2016), gedung itu harus sudah kosong termasuk dari beberapa perabot yang selama ini ada," kata Heri Fahamsyah.
[bacajuga:Baca Juga](2564765 2538140 2578933)
Keputusan itu jelas jadi pukulan telak bagi manajemen. Bagaimana tidak, untuk membayar sisa gaji pemain, manajemen masih menunggu pencairan dana bantuan dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi. Sebab selama ini pemasukan dari tiket penonton tidak sebanding dengan biaya operasional.
Panpel pun lebih sering menanggung kerugian. "Carut-marutnya PSSI yang berimbas pada konflik dan pembekuan juga memengaruhi eksistensi kami," imbuhnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (DPKAD) Bantul, Didik Warsito, menjelaskan jika pengosongan mes wewenang pemerintah daerah (Pemda). Selain itu, tidak adanya lampu hijau terkait pengajuan perpanjangan mes juga jadi alasan. Rencananya mes itu akan diberikan kepada pengontrak baru untuk dibangun perguruan tinggi swasta.
"Sebenarnya kami sangat berat dengan keputusan tidak bisa memperpanjang kontrak Persiba Bantul. Ini sudah keputusan pemilik aset dan kami mohon maaf untuk Persiba dan masyarakat Bantul. Namun, kami berusaha mencari lokasi alternatif untuk nantinya bisa digunakan sebagai mes," tutur Didik.