Pelatih Anyar Persela Tak Kecewa Gagal Menang pada Laga Debut

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 17 Sep 2016, 19:50 WIB
Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso tetap puas walau gagal meraih kemenangan dalam laga debutnya. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Lamongan - Aji Santoso mengawali debutnya sebagai pelatih Persela Lamongan dengan hasil kurang memuaskan. Mantan pelatih Timnas U-23 itu hanya bisa memberikan satu poin karena Persela diimbangi Persija Jakarta 1-1 pada pekan ke-20 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Surajaya, Jumat (16/9/2016).

Hasil imbang ini tak sesuai harapan Aji yang semula cukup optimistis bisa mengalahkan Persija. Maklum, sebelumnya Persela sukses menahan Persegres Gresik United 1-1 di Gresik.

Meski hanya meraih hasil imbang, Aji mengaku tetap puas dengan performa Choirul Huda dkk. “Dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Saya juga baru tiga kali melatih mereka, tetapi sentuhannya sudah terlihat. Pola permainan mulai ada perubahan,” ungkap Aji.

Jika di pertandingan sebelumnya Persela lebih akrab dengan bola-bola atas, pada pertandingan lawan Persija, gaya permainan bola-bola pendek dengan menggunakan satu dua sentuhan sudah terlihat kendati belum sempurna.

Advertisement

Sebagai bukti, melalui skema main semacam ini, Persela memiliki banyak peluang. Sayang, kans yang mereka miliki gagal berbuah gol karena penyelesaian akhir para pemainnya kurang akurat. “Saya cukup bangga dengan permainan anak-anak. Saya pikir hanya faktor keberuntungan yang tidak berpihak pada kami.” ucap Aji.

Aji sendiri menolak jika kegagalan di debutnya sebagai pelatih Persela disebabkan materi pemainnya yang kurang berkualitas. Menurutnya, skuat yang dimiliki Persela sudah cukup jika targetnya hanya di papan tengah.

Bagi Aji, secara individu pemain Persela memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan klub papan tengah TSC 2016. Hanya saja, hasil buruk di awal-awal turnamen membuat tim ini sulit bangkit. “Rentetan hasil buruk itu membuat keyakinan mereka menurun dan ini tugas pelatih untuk membuat mereka lebih percaya diri,” sebut Aji.

Selain masalah mental, perubahan pakem permainan akibat dua kali melakukan pergantian pelatih menjadi faktor yang membuat para pemainnya harus melakukan penyesuaian lagi.

“Butuh waktu dan apa yang ditunjukkan pemain Persela di pertandingan melawan Persija sudah memperlihatkan perkembangan. Ingat, saya baru tiga kali memimpin mereka latihan,” tutur eks pelatih Persebaya 1927 itu.