Bola.com, Bandung - Presiden indonesia, Joko Widodo, resmi membuka PON Jabar 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (17/9/2016).
Sebelum upacara pembukaan, para penonton dihibur oleh band kenamaan, Gigi. Mereka membawakan sejumlah lagu yang pernah dipopulerkan seperti Perdamaian, 11 Januari, Kepastian yang Kutunggu, dan Jomblo.
Baca Juga
Sempat berhenti sejenak, acara dilanjutkan setelah Presiden Joko Widodo beserta rombongan tiba di GBLA. Kedatangan Jokowi disambut dengan pertunjukkan kembang api.
"Setelah menempuh persiapan yang panjang kita akhirnya upacara pembukaan PON dapat terlaksana. Terpilihnya Jabar menjadi sebuah kehormatan, tantangan, dan tanggung jawab besar bagi kami. Banyak manfaat, salah satunya adalah dengan banyaknya aset bagus yang kini dimiliki Jabar, seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam sambutannya.
Usai sambutan dari Gubernur Jabar, dilakukan pengibaran bendera PON diiringi mars dan hymne event empat tahunan tersebut. Setelah itu acara berlanjut dengan pengucapan janji atlet dan janji wasit.
Puluhan ribu penonton kemudian disuguhi atraksi para penari diiringi dengan permainan cahaya yang indah. Ini memberikan kesan modern pada upacara pembukaan ini.
Namun, unsur kebudayaan tak dilupakan. Bahkan, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, parade budaya menjadi ruh upacara pembukaan PON 2016. Ribuan penari menyuguhkan tarian khas Jabar diiringi lagu Es Lilin dan musik beraliran Sunda.
PON 2016 akhirnya resmi dibuka usai Presiden Jokowi dengan ucapan singkat. "Dengan mengucapkan bismillah, PON 2016 dengan ini resmi saya buka," ujar Jokowi yang kemudian menekan tombol alarm tanda pembukaan PON.
Penyulutan Api PON menjadi penutup serangkaian acara pembukaan PON 2016. Penyulutan api PON oun terbilang sensasional karena melibatkan tujuh atlet Indonesia berprestasi internasional seperti Susy Susanti, Taufik Hidayat, Ade Rai, dan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Api kemudian diserahkan Risa Susianti, peraih medali emas SEA Games, dan kemudian kepada Lala Dyah Pitaloka, atlet masa depan Indonesia, yang menyulutkan api PON ke kaldron.