PON 2016: Statusnya Digugat Jateng, Imam Tauhid Batal Bela Jabar

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 21 Sep 2016, 11:50 WIB
Atlet karateka, Imam Tauhid, batal membela Jawa Barat pada PON 2016 karena statusnya dipermasalahkan Jawa Tengah. (Bola.com/Rudi Riana)

Bola.com, Bandung - Keinginan Imam Tauhid Regananda untuk tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 batal terwujud. Atlet karate ini batal tampil setelah tim Jawa Tengah mempermasalahkan statusnya sebagai atlet Jawa Barat.

Advertisement

Untuk diketahui, status Imam Tauhid sebelumnya digugat Jateng karena sebelumnya bergabung dengan provinsi tersebut. Namun pada PON kali ini, nama Imam Tauhid telah didaftarkan tim Jabar. Mereka juga sudah melakukan pembinaan kepadanya.

Sebenarnya, Dewan Hakim PON sudah mengesahkan status Imam Tauhid sebagai atlet Jabar. Namun, tak lama berselang, keputusan itu dianulir.

"Karena ada surat keputusan yang baru dari Dewan Hakim tersebut, keabsahan Imam Tauhid untuk berlaga di PON XIX dimentahkan oleh PB Forki. Sebagai panpel, kami taat pada putusan yang dikeluarkan Dewan Hakim tersebut," ujar Ketua panitia pelaksana pertandingan cabang olahraga karate PON XIX, Andrian Tejakusuma, seperti dikutip situs resmi PON, Rabu (21/9/2016).

"Sesuai dengan technical handbook, seluruh peserta PON XIX yang bertanding harus sudah disahkan melalui SK PB Forki. Dan dalam SK PB Forki tersebut, nama Imam Tauhid Ragananda tidak tercantum," tambahnya.

Jika Imam Tauhid batal berlaga di PON, tidak demikian dengan Tonny Mamiri. Atlet panjang tebing ini telah dinyatakan sah membela Jabar pada ajang PON 2016 meski statusnya dipermasalahkan Jateng.

Masalah status transfer pemain sebenarnya bukan hal baru dalam ajang PON. Beberapa kasus pernah terjadi sebelumnya. Pada PON 2012, Nanang R. Hidayat, atlet aeromodeling yang membela Sumatera Selatan, batal tampil karena statusnya dipermasalahkan tim Banten.